FF[HyunMin]-White Lies Chap. 6

FanFiction [HyunMin] – White Lies Chap. 6

WHITE LIES — CHAPTER 6

Cast :*KimHyun Joong

*Jung So Min

*Jung YeonJoo

*Shim Chang Min

Genre : Sad, hurt, friendship, etc

Disclaimer : this fanfic original story is mine…

Quote : Jika Tuhan tak lagi mau mengajarkanku untuk berhenti mencintaimu, lalu dengan apalagi tuhan akan menguji kesetianku

Author : Ria

Summary : Kebohongan selalu ada dalam kehidupan, bukan ? Somin dan Hyun Joong adalah sepasang kekasih, namun mereka putus begitu saja karna suatu kebongan yang dilakukan oleh Somin. kebohongan apa yang telah Somin lakukan hingga hubungan mereka putus?? akankah mereka biosa kembali lagi menjadi sepasang kekasih ?

A/n : WARNING!!! for TYPO~ 

~ WHITE LIES ~

“Saranghae!! Saranghae!! Jung So Min!!” suara itu?? Ia benar-benar mendengar jelas suara itu ditelinganya, hembusan nafasnya yang terasa hangat ditelinganya, tangan So Min kini beralih kebelakang, dengan gemetar mencoba mencari lekukan wajah yang sedang memeluknya itu. Ia bergemertar memegang wajah ini, air matanya keluar begitu saja.

“Oppa!! Hyun Joong Oppa??”

So Min tahu, ia masih sangat ingat lekukan wajah ini, pelukan ini, semuanya masih tetap sama. Suaranya tak lagi bisa berkata apapun saat ini, So Min merindukan dekapan ini, sangat! Hatinya kini berdetak dengan kencang! Sangat kencang dari sebelumnya, benarkah! Ini bukan mimpikan?

So Min mencubit tangannya, sakit! Ini benar-benar nyata, bisakah tetap seperti ini, Tuhan! Tolong hentikan waktu saat ini juga, aku ingin dia tetap seperti ini! Merasakan dekapan yang hangat! Deru nafasnya yang menerpa wajahnya, merasakan detak jantung mereka masing-masing?

“Ini bukan mimpi! Jangan sakiti dirimu sendiri! Aku disini, akan tetap seperti ini. Bogoshipda! Arra!! Aku hampir tak lagi bisa bernafas saat kau pergi meninggalkanku, Kau berhasil menyakitiku, menghancurkanku! membuat hidupku tanpa arah. Namun, rasa ini begitu besar untukmu! Biarkan tetap seperti ini, aku merindukanmu, MinMi-ya! Begitu merindukanmu” Hyun Joong membalikkan tubuh So Min menghadapnya, dipeluknya lagi lebih erat! Hyun Joong merindukannya, tak salah bukan jika ia berbuat seperti ini?

“Nado bogoshippeo” hatinya kini bicara dengan jujur, So Min merindukan orang ini! Sangat merindukannya. Dibalasnya pelukan Hyun Joong,  membenamkan kepalanya di dada Hyun Joong. Sangat nyaman, So Min menutup matanya merasakan detukan jantung Hyun Joong. So Min bahkan tak pernah tahu, jika Hyun Joong masih menyukainya.

Hyun Joong tersenyum, diarahkannya tangan kanannya menyentuh rambut So Min, dibelainya dengan rasa sayang. Tangannya kini beralih ke dagu So Min, bibir itu milik Hyun Joong!! Tak akan pernah ada lagi bibir yang boleh menyentuh miliknya ini. Diciumnya bibir So Min. Lembut dan manis, masih tetap sama, Hyun Joong mecium lebih dalam lagi, terus mengecup bibir So Min. Dirasakan jas yang dipakai Hyun Joong pun diremas oleh So Min.

Mereka memiringkan dan mengganti posisi ciuman mereka, menimbulkan decakan dari ciumannya. Semua sudah selesaikan? Tak ada lagi rasa sakit saat ini, karna cinta itu telah mengalahkan semuanya. Hyun Joong terus melumat bibir So Min, ciuman mereka semakin memburu, mereka mendesah.

“Saranghae—“ Hyun Joong melepaskan ciumannya, kini dia benar-benar tahu! Bahwa So Min masih mencintainya, dapat dirasakan detak jantung So Min yang sangat kencang  oleh Hyun Joong. Hyun Joong tersenyum melihat pipi merona So Min. Dibelainya dengan halus pipi itu sambil menyekat air mata yang keluar dari mata indah itu.

So Min menunduk malu, ia benar-benar luluh dengan namja ini. Namja yang sejak High School dulu selalu bersamanya, selalu membuatnya tersenyum, yang selalu hadir dalam mimpinya dan otaknya, tak pernah berhenti. So Min tersenyum dengan manis, kebahagian itu masih ada untuknya?

“Kau  tersipu, eoh? Pipimu seperti udang yang baru saja direbus, terlihat begitu nikmat untuk dilihat dan disantap” Hyun Joong mencium kedua pipi So Min, membuat So Min semakin tersipu. “Yeoja manis, karna kau sudah berada disini maka kita harus selesaikan ini. Aku butuh penjelasan dengan keadaan ini” kini Hyun Joong merubah ekspresinya menjadi serius.

Dibawanya So Min meninggalkan taman itu, tangan So Min menggandeng lengan Hyun Joong, belum sempat untuk berbicara tapi Hyun Joong mengajaknya pergi dari sana. Tak ada yang bisa diperbuat lagi, So Min hanya bisa menurutinya saja.

Mereka memasuki mobil Hyun Joong, dilajukannya mobil Hyun Joong. So Min masih berfikir dengan semua ini. Benarkah yang dia lakukan? Lalu untuk apa dia pergi selama 2 tahun ini, jika akhirnya ia pun tak bisa menghentikan Hyun Joong untuk tidak mencintainya lagi. Dia harus bahagia dengan yeoja lain? Hatinya kini sedikit gelisah dengan keadaan ini.

Hyun Joong menatap So Min yang terdiam didalam mobil, untuk pertama kalinya lagi Hyun Joong bisa menatap yeoja ini disampingnya, melihat setiap ekspresi yang ia lihat disepanjang jalan. Namun, kali ini berbeda, So Min terus terdiam! Ada apa? Ah!! Hyun Joong lupa, tak ada lagi yang bisa dilihat oleh So Min saat ini, padahal dulu So Min sering sekali mengomentari setiap orang dipinggir jalan.

Mobil Hyun Joong berhenti ditempat sama yang beberapa hari yang lalu dikunjungi, Han River. Hyun Joong membawanya kemari, karna ini adalah tempat untuk menyelesaikan masalah Hyun Joong!! Aniya! Atau lebih tepatnya mereka berdua, hal yang perlu dibicarakan antara mereka berdua, menyangkut hubungan mereka berdua. Bukankah setiap ada masalah Hyun Joong selalu ke tempat ini, menceritakan semuanya kepada yeojachingunya/lebih tepatnya saat ini berstatus mantannya? Seperti anak kecil yang ingin dimengerti oleh orang lain, dan So Min lah satu-satunya orang yang bisa mendengarkannya.

Masalahnya sekarang adalah Hyun Joong menghadapi kesulitan dalam hidupnya, dia kehilangan So Min! Jadi siapa lagi yang akan mengertinya, yeoja ini adalah separuh dalam kehidupannya, seperti orang bodoh ketika harus mengetahui kenyataan yeoja ini tak mencintainya lagi, walaupun dia sendiri tak yakin dengan pernyataan So Min saat itu.

Hyun Joong mengajak So Min keluar dari mobilnya. Diajaknya kepinggir sungai Han yang sepi, tempat yang kini sudah ditumbuhi oleh rumput-rumput liar, tak lagi ada orang yang mengunjungi tempat ini, Sepi!! Tentu saja, jauh dari keraimaian kota Seoul yang menurut Hyun Joong membuat dirinya penat.

Sebuah bangku kayu berada di pinggir sungai Han itu, kalian tahu apa yang dirasakan Hyun Joong?? Dia ingin mengenang semuanya, memori tentang mereka berdua yang indah-indah tak ada lagi luka! Di Seoul Park yang baru saja ia kunjungi, disanalah mereka berkunjung setiap waktu luang, dan disini adalah tempat mereka mencurahkan masalahnya berdua. Perjalanan hidup tidaklah selamanya berjalan mulus, bukan? Kegelapan selalu datang, sebelum cahaya muncul.

“Minmi-ya! Kau menrindukanku?” tanya Hyun Joong saat So Min sudah terduduk dibangku itu, Hyun Joong berlutut dihadapan So Min, saling berhadapan menatapnya, melihat setiap tatapan matanya yang sampai saat ini ia sukai, mata yang selalu tersenyum saat melihatnya itu. Mata yang tak bisa mengatakan kebohongan saat dihadapannya, itu dahulu berbeda saat ini.

Dengan terus menatap yeoja dihadapannya, menunggu gerakan bibir manis itu berbicara. Yeoja itu tersenyum, senyum yang tak dimiliki oleh siapapun bagi Hyun Joong. “Tentu saja, Oppa. Kau adalah orang yang selalu berada disampingku sejak kelas 2 Senior High School, mana mungkin aku tak merindukanmu. Mengapa kau terus menanyakan hal itu?”

Rasa senang di hatinya, So Min benar untuk apa Hyun Joong menanyakan hal itu lagi, bukankah sewaktu di taman So Min sudah mengatakannya?

 “Kau mencintaiku?” ini adalah hal yang paling menegangkan dalam dirinya, walaupun ia sudah tahu jawabannya dari detakan jantung So Min saat mereka berciuman tadi, namun Hyun Joong ingin So Min mengatakan langsung didepan dirinya.

So Min tersenyum, dirinya tahu! Sangat tahu! Bahkan setiap darah yang mengalir dalam dirinya tahu! Akan kenyataan bahwa So Min hanya mencintai Hyun Joong! Hanya saja, ada satu dalam dirinya yang tak tahu dan tak ingin mengetahui bahwa dirinya mencintai Hyun Joong, yang terus memintanya agar berhenti mencintainya Hyun Joong, Otaknya!! Terus meminta So Min untuk menghilangkan Hyun Joong dari hidupnya. Tapi otaknya pula yang selalu mengingatkan Hyun Joong kepada dirinya.

Senyuman So Min berubah sedikit demi sedikit menjadi suatu penyesalan. “Aku memang mencintaimu, tapi.. itu dulu. Bukankah aku sudah mengatakannya, mungkin rasa cinta kita hanya bertahan beberapa tahun saja, tidak untuk selamanya”

“Kau merindukanku, itu artinya..”

“Rindu dengan cinta berbeda Oppa, aku merindukanmu karna selama ini kau selalu bersama ku. Bukan berarti aku masih mencintaimu, Mian.. karna telah mengecewakanmu. Aku tak bermaksud untuk menyakitimu, mungkin memang ini yang harus kita jalani.” Oppa kau harus mengerti, aku tak seperti dulu lagi, aku hanya akan jadi beban hidupmu. Tak bisakah kau melihatnya saat ini? Aku tak sesempurna yeoja diluar sana, lanjut So Min dalam batinnya.

“Kau bohong! Kau mencoba untuk membohongiku? Aku cukup tahu dengan hatimu, bahkan jantungmu pun masih berdetak untuku! Kau mencintaiku MinMi-Ya! Hanya aku yang kau cintai, tak ada namja lain lagi, kamu tak mengerti hatimu!” ujar Hyun Joong menyangkal ucapan So Min, apalah arti balasan ciumannya tadi jika So Min masih tak mencintainya.

“Aku..” So Min menahan genangan air matanya, sesak dibagian dadanya. Dia sangat mengetahui hatinya, karna itulah dia melakukan ini. So Min menundukkan kepalanya. “Aku mencintai Chang Min Oppa!”

Hyun Joong terdiam, badannya terasa lemas. Dipalingkannya wajah Hyun Joong ke sisi lain, memejamkan matanya, menyerap kata-kata So Min, mengapa sulit dimengerti untuknya? Yang dapat dimengertinya adalah So Min mencintainya, bukan namja itu! Dia tahu ini hanya kebohongan! Tapi tak ada yang bisa menunjukkan buktinya. Bodoh, saat seperti ini Hyun Joong bahkan tak bisa mengatakan apapun.

“Aku harus kembali ke rumah, bisakah Oppa antarkan aku kembali menemui Ahjussi Pak, kau tak mungkin mengantarkanku kembali pulang! Eomma berada di rumah, akan ada prasangka buruk jika kita pulang bersama”

“Kau memutuskanku tiba-tiba, MinMi-ya!. Aku bahkan tak pernah mencoba untuk menyakitimu. Tak tahu kesalahanku, dan saat itu dengan mudah kau bilang mencintai Chang Min? Pergi begitu saja dari hidupku dengan Chang Min, menghilang selama 2 tahun. Dan kembali dengan seperti ini? Mata mu? Ada apa itu? Kau mencoba menyembunyikan sesuatu dariku?”  Seakan tak ingin mendengar perkataan So Min, Hyun Joong segera menanyakan hal lain.

“Aku tak mengerti apa yang kau katakan, aku ingin pulang Oppa!” jawab So Min mencoba bangkit dari duduknya. Hyun Joong pun ikut berdiri, menyesuaikan badannya dengan So Min

“Kau menyembunyikan sesuatu dariku, kan? Sejak kapan matamu itu? Kau berbuat seperti karna takut akan membebaniku kan, MinMi-ya?” sekali lagi Hyun Joong tak mendengar ucapan So Min. Entah mengapa Hyun Joong ingin menanyakan ini, semuanya belum masuk akal. “Jawab MinMi-ya?” ucapnya lagi karna So Min masih terdiam.

Kedua kelopak mata So Min tertutup, air mata itupun keluar dengan sendirinya. Mengapa Hyun Joong harus menanyakan hal ini?

“Kau mencintaiku, MinMi-ya!”

“Aniya!! Aku tak mencintaimu, Oppa!! ”

“Kau Mencintaiku”

“Aku membencimu! Aku sangat membencimu, Oppa!” mereka terdiam, mengatakan kebalikan dari apa yang So Min katakan, itu semakin membuat dirinya melemas. Hyun Joong hanya bisa menatapnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

“Kau mencintaiku! Kau membohongi perasaanmu!! Menyakiti dirimu dengan ini semua! Katakan lah dengan jujur, semua akan lega jika kau mengatakannya” Hyun Joong menggenggam kedua tangan So Min. Dielusnya lalu didekatkan diri So Min kedalam pelukan Hyun Joong.

So Min menangis, didalam pelukan ini semuanya terasa tenang. “Kau mencintaiku, MinMi-ya!” Hyun Joong terus mengatakan itu, hingga So Min benar-benar bisa berkata jujur dengan dirinya dan Hyun Joong.

Dipeluknya So Min agar bisa mendapatkan kenyamanan dalam dirinya. So Min pasti tersiksa dengan perasaannya sejak dulu seperti diri Hyun Joong, karna itulah Hyun Joong memintanya bertemu, mengatakan semuanya agar hatinya tak terus tertekan.

“Aku memang mencintaimu, Oppa! Lalu apa yang harus aku lakukan? Kau menempati ruang dalam hatiku, menetapkan dirimu dalam sebagian diriku. Memikirkanmu, seakan tiada henti dalam diriku. Aku tahu ini salah! Aku memutuskan dan menyakiti dirimu, Oppa!, kau harus bahagia!”

“Dengan dirimu, aku akan bahagia jika itu dengan dirimu. Apapun yang kau inginkan, akan Oppa kabulkan asalkan kau tetap didekatku” Hyun Joong tersenyum. Inilah kebahagiannya, senyum seperti ini dimiliki oleh Hyun Joong bukan ekspresi dingin yang selalu ia tampakkan kepada semua setelah kepergian So Min.

“Jadi..” So Min membuka suaranya lagi, melepaskan pelukan Hyun Joong. Namja itu hanya menunggu kelanjutan perkataan Yeojanya ini.

“Mwoya? Jadi, kau akan menjadi… Hidup bersama diriku kan MinMi-ya?”

“Oppa..” So Min menghembuskan nafasnya. “Kau harus melanjutkan pertunanganmu dengan Yeon Ju. Dengan diriku memang kau akan bahagia, geundae.. jika semua yang aku dapat harus kukembalikan, jadi untuk apa itu aku dapatkan?”

“Maksudmu?”

Flash Back~

 

2 Tahun ago…

So Min duduk ditepi tempat tidurnya, rasa penat dirasakannya karna seharian ini ia berkerja tiada henti, banyak produk yang harus dia tawarkan kepada perusahaan-perusahaan besar, sebagai seorang marketing, inilah pekerjaannya.

So Min menatap pantulan dirinya dihadapannya, kaca besar yang menampilkan dirinya yang cantik, dia berdiri menatap seluruh tubuhnya dari atas hingga bawah. So Min tersenyum melihat dirinya, “Mungkin karna aku cantik Hyun Joong-oppa mencintaiku” So Min menggelengkan kepalanya, tersenyum bahagia.

“Tentu saja, karna kau tanpa cacat sedikitpun” ucap seseorang dibelakang So Min. Badannya reflek membalik, menatap dua orang yang tengah menatap dirinya tak suka.

“Eomma.. Appa! Kalian sudah kembali? Bagaimana dengan keadaan Yeon Ju?” tanya So Min, adiknya itu beberapa hari yang lalu baru saja masuk rumah sakit, mengeluh rasa pusing yang begitu teramat dibagian kepalanya. Namun, dua hari ini So Min sama sekali belum menjenguknya, beberapa hari ini dia sangat sibuk.

“Huh! Kau mengkhawatirkannya?” ujar tuan Jung, So Min cepat mengangguk, bagaimana tidak! Dia itu saudaranya, akan saling merasakan sakit yang sama satu dengan lainnya. Ny Jung membuang mukanya. Seakan tak peduli dengan apa yang dilakukan So Min.

“Kau tahu So Min, Yeon Ju tak sempurna sepertimu.. kau juga tahu Yeon Ju sudah sakit sejak kecil. Kau bisa melakukan apapun dengan mudah, tanpa memerlukan orang lain” tuan Jung menatap So Min yang masih mendengarkannya, dengan sedikit tak mengerti perkataannya.

“Maksud Appa? Yeon Ju orang yang luar biasa Appa, Eomma. Dia bukan tak sempurna, tuhan memberikan kelebihan untuknya, dengan seperti ini, dia akan mendapatkan kasih sayang yang lebih, menyatukan kita semua” So Min menggenggam tangan Appa dan Eomma nya itu, seakan memberikan rasa percaya diri atas semua yang dialami oleh adiknya itu.

“Karna itulah kami datang kemari” ucap cepat Ny. Jung, “Dia memang luar biasa, namun banyak orang diluar sana menganggapnya cacat! Dia anakku, aku tak terima dengan pernyataan itu.”

So Min menaikkan alisnya tak mengerti, kenapa suasananya menjadi semakin mencekang! Atau ini hanya perasaannya saja? “Kami menginginkan kornea mu, So Min-ah” So Min tak salah mendengarkan? Atau itu hanya hembusan angin yang salah melewati kupingnya? Matanya sedikit membuka besar.

“Kau harus memberikan kornea mu?? Yeon Ju membutuhkannya, 23 tahun dia hidup tanpa dapat melihat indahnya dunia ini.”

“Eomma.. kau bercanda?” So Min tersenyum, dia tahu mereka ini sering membuat lelucon bersama. Tapi seharusnya tidak saat ini! Maksudnya, bukan Yeon Ju yang So Min yang menjadi bahan leluconnya.

“Anieyo! Kami sedang serius So Min-ah” Ny. Jung berucap dengan tegas, apa maksudnya menganggap orang tuanya ini sedang bergurau dengan kondisi adiknya? Kakak macam apa dia ini? Tak tahukah dirinya bahwa Yeon Ju sedang terbaring di rumah sakit. “21 tahun kami menantikan kornea milikmu, sejak kau diasuh oleh kami rasanya ingin cepat aku mengambil kornea itu untuk anakku, Yeon Ju. Namun dokter belum mengizinkannya, usia kalian masih terbilang kecil”

So Min hanya bisa menggeleng dengan perkataan Eommanya ini, masih tak bisa percaya. Benarkah yang ia dengar ini? Jadi selama ini So Min dianggap dikeluarga ini hanya untuk Yeon Ju?. “A..aku.. A-ku tak bisa Eomma” rasanya air mata So Min ingin keluar.

“Kau harus memberikannya!!” teriak Ny. Jung, So Min hanya bisa menggeleng, ia tak bisa begitu saja memberikan penglihatannya untuk adiknya, ini bukan kesalahannya bukan? Jadi mengapa harus So Min yang harus memberikan korneanya?

Plakk..

Badan So Min pun terjatuh kelantai, pipinya sudah memerah. Air matanya pun kini sudah tak mampu dibendungnya lagi, So Min tersedu-sedu, namun tetap dua orang ini tak memperdulikan air mata ini.

“Kami sudah merubah semua hidupmu, dan apa balasmu, hah?? Tak tahu terima kasih! Kau tahu, jika bukan karna kami, kau akan hidup dipanti asuhan!! Dimana simpatimu, Hah?”

“Dia sangat menyanyangimu juga, bahkan kami pun begitu!! Tapi apa yang kami dapat?? Kau telah mendapat semuanya, Harta, kekayaan, pendidikan, kasih sayang, dan juga nama baik! Kau mendapatkan marga keluarga ini!!”

So Min makin terisak, benarkah ini semua. Ia ingin melawan namun tak bisa, semua yang mereka adalah kebenaran. Karna mereka, Ya!! Karna mereka, namun apalah arti ini semua! Jika mereka menginginkan balasannya. “Kalian tak menyayangiku, kalian tak memiliki hati!!”

Plakkk..

Pipi So Min benar-benar memerah, dia kira selama ini keluarga ini menganggapnya dengan tulus kehadirannya, namun salah besar! Semuanya menginginkan balasan. Semua yang So Min dapatkan dari keluarga ini, harus dibalasnya dengan korneanya ini? Jadi untuk apa semua yang ia dapatkan jika akhirnya seperti ini?

“Kami hanya ingin melihat putri kami seperti Yeoja yang lain, tidak mengurung diri hanya dirumah! Hanya kau yang menjadi temannya. Kami memang tak memiliki hati! Tapi kami ingin melihat putriku bahagia, seperti dirimu yang bisa pergi bersama dengan teman sebayamu dan menggandeng namja, apa itu salah! Sudah cukup penderitaannya selama ini. Jadi.. ” Tuan Jung menatap So Min yang masih menatapnya dengan penuh tangis

“2 hari lagi operasi akan dilaksanakan, persiapkan dirimu baik-baik. Kau harus berfikir seberapa jauh kami telah menolongmu, Ingat itu!” Tuan Jung menatap datar kearah So Min lalu menggandeng istrinya untuk keluar dari kamar So Min.

So Min menangis sejadi-jadinya, apakah mereka yang disebut orang tua? Orang tua macam apa? Selama ini So Min bahkan selalu membanggakan kedua orang tuanya itu, walaupun terkadang mereka terlihat aneh terhadap So Min, sekarang So Min mengerti apa maksud semuanya. Betapa menyedihkannya hidup So Min, hingga orang yang dia sayangipun berbohong dengan cara menyayanginya untuk mendapatkan sesuatu yang berharga.

Flash Back End~

 

“Maksudmu?” tanya Hyun Joong tak mengerti, apa maksudnya perkataan So Min yang bilang ‘jika apa yang dia dapat harus dia kembalikan’. Hyun Joong adalah bagian dari So Min, dan So Min adalah kehidupan Hyun Joong. Tak ada yang lain kan?

“Kau harus tetap melanjutkan pertunangan itu, Oppa. Kau bilang aku mendapat satu permintaan, kabulkanlah permintaan ku itu, maka aku akan tetap didekatmu. Bukankah setelah itu kita akan memiliki hubungan, kau akan menjadi saudaraku” Pahit menerimanya, lebih baik ini yang harus So Min katakan. Ia sudah tak ingin lagi terlibat lebih jauh dengan keluarga Jung lagi, namun pertemuan So Min dengan Yeon Ju membawanya kelubang hitam itu lagi.

“Min..”

“Aku ingin pulang Oppa. Kau ingin mengantarkan aku atau tidak Oppa?” So Min memotong perkataan Hyun Joong.

~ A White Lies ~

 

Keesokan harinya..

Yeon Ju terus menatap dirinya didepan cermin, seakan tak puas sejak 1 jam lalu ia terus menatap bagian tubuhnya dengan cermin itu, bagian depan hingga belakang ia terus berdecak kagum dengan dirinya. “Menurut eonni apakah aku cantik? Eonni selama ini kan selalu bersama ku, bagaimana endapatmu?” Yeon Ju melihat pantulan wajah kakaknya itu dikaca.

“Kau memang cantik sejak dulu, kau harus percaya diri, Yeon Ju-ya. Apapun yang kau pakai akan terlihat indah” So Min tersenyum, walaupun tak tahu apa yang kini kenakan.

“Joengmal? Eonni terlalu memuji” ucap Yeon Ju tersipu. “Mungkin karna aku cantik Hyun Joong-oppa mencintaiku, benarkan Eonni?” Yeon Ju masih menatap pantulan diirinya dikaca. Membayangkan beberapa menit lagi ia akan bertunangan dengan Hyun Joong.

Miris sekali, dulu So Min yang mengatakan kata-kata itu kepada dirinya, namun sekarang terbalik. Adiknya lah yang mendapatkan Hyun Joong. Apakah So Min akan kuat jika ia mengikuti acara ini? Hatinya mulai gelisah, Hyun Joong benar-benar akan bertunangan dengan Yeon Ju kan? Mengapa hatinya berdebar sekali, apa yang So Min takutkan?

Yeon Ju mendekat kearah So Min yang duduk ditepi ranjanganya. “Eonni mengapa terlihat gelisah, eoh? Seharusnya aku kan? Hahah” Yeon Ju tak bisa menahan rasa senangnya saat ini. “Tenang saja, Eonni sudah terlihat sangat cantik. Aku bahkan takut jika Hyun Joong oppa berpaling..” Yeon Ju tertawa lagi.

“Geundae, itu tak mungkin kan? Namjachingu eonni datangkan? Jadi dia pasti menjaga eonni dari namja lain. Aku sudah memperingati eonni harus membawa namjachingumu itu eonni, namja yang selalu eonni ceritakan sejak High School, Eonni mengajaknya ke pertunangan ku kan? siapa ya namanya, aku bahkan belum mengetahui namanya?” Yeon Ju mencoba mengingat, tapi sejak dulu eonninya tak pernah mengatakan namanya, hanya bilang ‘Alien’ karna namjachingunya itu sangat percaya akan adanya alien.

“Huh! Dia datang kemari, tak mungkin tak datang ke pertunagnamu. Namanya..” So Min menghentikan kelanjutannya.

TBC??

Tinggalkan komentar