FF[HyunMin]-White Lies Chsp. 5

FanFiction [HyunMin] – White Lies Chap. 5

WHITE LIES — CHAPTER. 5

Cast :*KimHyun Joong

*Jung So Min

*Jung YeonJoo

*ShimChang Min

Genre : Sad, hurt, friendship, etc

Disclaimer : this fanfic original story is mine…

Quote : Jika Tuhan tak lagi mau mengajarkanku untuk berhenti mencintaimu, lalu dengan apalagi tuhan akan menguji kesetianku

Author : Ria

Summary : Kebohongan selalu ada dalam kehidupan, bukan ? Somin dan Hyun Joong adalah sepasang kekasih, namun mereka putus begitu saja karna suatu kebongan yang dilakukan oleh Somin. kebohongan apa yang telah Somin lakukan hingga hubungan mereka putus?? akankah mereka biosa kembali lagi menjadi sepasang kekasih ?

A/N : WARNING TYPO!!!

~ A White Lies ~

 

“Apa aku harus menghubungi Chang Min untuk memastikan?” tanya Hyun Joong kedirinya sendiri, ia semakin khawatir atau ini hanya perasaan simpati saja terhadap kecelakaan itu?

Hyun Joong memasuki mobilnya, ditatapnya ragu kearah Iphone nya, jika ia bertanya tentang So Min apakah benar?? Chang Min akan mengetahui bahwa dirinya masih mencintai So Min, dan seolah Chang Min akan menertawainya karna Hyun Joong masih peduli dengan orang yang telah mengkhianatinya.

Oh.. tuhan!! Hyun Joong harus menghilangkan gengsi itu, ia hanya ingin tahu kepastian, So Min berada di pesawat itu atau tidak??

Diambilnya Iphone Hyun Joong sambil menekan tombol nomor handphone Chang Min.

~ A White Lies ~

Ckkkkkkkkkkkkk…….

Suara decitan mobil itu membuat semua orang menoleh kearahnya, Chang Min keluar dari mobil yang menjadi pusat perhatian disana, bandara. Saat berita itu mulai menyelusup ketelinganya Chang Min segera meleset ke Bandara, tidak peduli dengan apapun bahkan saat handphonennya berbunyi hingga beberapa kali, Chang Min tetap tak bergeming dari pandangannya yang ingin segera cepat sampai di bandara.

Yang kini dia pedulikan adalah So Min!! Yeoja itu, yeoja yang ia cintai, mengalami kecelakaan?? Mimpi atau kenyataan? Yang harap kini dia sedang tertidur pulas diatas meja kerjanya, lalu terbangun dari mimpi ini, namun tidak! Ini nyata.

Chang Min berlari begitu tergesa-gesa, sambil mencari-cari orang serta informasi atas kecelakaan pesawat yang ditumpangi oleh So Min. Gerumuhan orang pun terlihat tepat didepannya, ia segera menghampirinya sambil menyelusup kekerumuhan itu, nafasnya begitu terengah-engah, keringat mulai bercucuran dikulitnya.

Chang Min segera menarik kearah seorang yang berada tepat ditengah gerumuhan itu, tak peduli siapa dia ataupun dipandang aneh. Mereka pun sama dengannya bukan? Mencari info tentang kecelakaan itu? Ia tak ambil pusing tentang ini.

“Tuan!! Dimana yeojachingu-ku?? Katakan padaku bahwa dirinya baik-baik saja, atau tidak akan ku patahkan lehermu” ucapnya dengan menahan emosi, dan tanpa sengaja Chang Min memanggil So Min, Yeojachingu? Cintanya kini semakin besar, takbisa lagi menutupi hatinya.

“Tenang lah tuan, tenangkan dirimu terlebih dahulu” Ujar orang itu, ia mencoba melepaskan tangan Chang Min dilehernya. “Kamipun tak tahu bagaimana nasib para penumpang pesawat ini, sabar dan berdo’alah semoga saat ini kekasih tuan baik-baik saja. Disini tak hanya tuan, tapi masih banyak keluarga lain yang berduka atas kecelakaan ini” jelasnya lagi.

Chang Min mengacak rambutnya kesal, ia tak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang. Menunggu?? Sampai kapan, ia tak bisa menunggu, menunggu seperti ini membuatnya kehabisan nafas. Tangan Chang Min mengepal, jika terjadi yang tidak-tidak dengan So Min, dia tidak akan memaafkan dirinya sendiri, karna telah gagal menghentikannya pulang ke Austria kemarin malam. Bodohnya dia saat ini!!

“Nak, bersabarlah. Cucu dan anak ku pun senasib dengan kekasihmu, kesal! Benci! Marah! karna mengapa terjadi, semua ini takdir, istriku bahkan terus tak sadarkan diri karna mendengar berita ini, yang kabarnya semua penumpang tak ada yang selamat, itu membuat ku terasa berhenti bernafas untuk sejenak” ujar seorang namja paruh baya disamping Chang Min, bahkan pakaiannya pun sangat lusuh matanya pun membengkak atas kecelakaan itu.

~ A White Lies ~

 

“Eonni masuklah terlebih dahulu, ini kan kamar eonni. Appa pergi bekerja dan Eomma mungkin berbelanja, kita hanya berdua saja dirumah ini. Aku pun ingin membersihkan badanku terlebih dahulu” Yeon Ju tersenyum melihat eonninya ini.

Pagi ini, saat ingin berangkat kuliah tanpa sengaja ia melihat So Min, tepat mobilnya berhenti di rambu lalu lintas, taxi yang dikenakan So Min bersebelahan dengan Yeon Ju. Ia heran karna eonni-nya itu tak meresponnya sama sekali atau dia salah orang saat melambaikan tangannya, oleh karna itu Yeon Ju mengikutinya hingga bandara. Saat di bandara semuanya benar, ternyata itu kakaknya yang dia rindukan, begitu senangnya Yeon Ju.

Sulit memanggil kakaknya itu, hingga So Min telah masuk kedalam pesawatnya, Yeon Ju belum bisa melewati penjaga yang memintanya untuk mengecek tiket untuk masuk. Hingga akhirnya Yeon Ju meminta bagian penerbangan menemukan Yeon Ju dengan So Min, lalu mengajaknya pulang. Sulit!! Tapi Yeon Ju terus memaksa So Min untuk tetap pulang bersamanya.

So Min tersenyum, lalu mengarahkan tongkatnya untuk menunjuk jalan. Rumah ini telah ditinggal olehnya selama dua tahun, masih tetap sama atau telah berbeda? Ia tak tahu. Pikirannya hanya satu saat ini, bagaimana Yeon Ju bisa menemukannya? Dan saat perjalanan pulang pun dia terus memaksa So Min tinggal di Seoul. Ini membuatnya bingung,apa ia tetap harus disini? Tetapi kenapa hatinya merasakan hal yang tak mengenakkan, akankah kesulitannya akan bertambah lagi?

So Min merebahkan badannya ketempat tidurnya yang empuk, dicobanya memejamkan mata untuk beristirahat. Badannya terasa sangat sakit karna terus harus bertengkar saat dibandara dengan adiknya itu, Yeon Ju bahkan sampai memohon berlutut untuk So Min, agar tak kembali ke Austria. Adiknya itu memang sangat menyayanginya, ya!! Setidaknya masih ada yang menyayangi So Min saat ini.

Plakk..

Badan So Min pun terjatuh kelantai, pipinya sudah memerah. Air matanya pun kini sudah tak mampu dibendungnya lagi, So Min tersedu-sedu, namun tetap dua orang ini tak memperdulikan air mata ini.

 

“Kami sudah merubah semua hidupmu, dan apa balasmu, hah?? Tak tahu terima kasih! Kau tahu, jika bukan karna kami, kau akan hidup dipanti asuhan!! Dimana simpatimu, Hah?”

 

“Dia sangat menyanyangimu juga, bahkan kami pun begitu!! Tapi apa yang kami dapat?? Kau telah mendapat semuanya, Harta, kekayaan, pendidikan, kasih sayang, dan juga nama baik! Kau mendapatkan marga keluarga ini!!”

 

So Min makin terisak, benarkah ini semua. Ia ingin melawan namun tak bisa, semua yang mereka adalah kebenaran. Karna mereka, Ya!! Karna mereka, namun apalah arti ini semua! Jika mereka menginginkan balasannya. “Kalian tak menyayangiku, kalian tak memiliki hati!!”

Plakkk..

So Min pun terbangun dari tidurnya, hatinya begitu menggebu-gebu, nafasnya tidak teratur, mimpi itu? Mengapa ia memimpikan itu, semua telah berlalu, biarkan semua tertelan bumi. Namun, menetapnya di Seoul akankah masalah itu keluar dari tempatnya dan terulang kembali?

Pintu kamar So Min terbuka, terlihat Yeon Ju memasuki kamarnya dengan wajah yang sumringah. Yeon Ju mendekat dan duduk ditepi tempat tidur So Min, “Eonni sudah bangun? Atau aku membangunkan eonni,eoh? Hari sudah malam, kita harus segera makan malam, Han Ahjumma sudah membuatkan kita makan, Eonni harus bergegas mandi”

So Min mengangguk, lalu bersegera membersihkan dirinya. Setelah itu menuju ruang makan dituntun oleh Yeon Ju, mereka makan saling berhadapn, dengan sesekali Yeon Ju memberikan makanan yang tersedia di meja itu ke piring So Min.

Suara bel rumah pun terdengar disuaranya, Yeon Ju tahu itu pasti Appa dan Eommanya. Biarlah Han ahjumma yang membukakan, ia ingin memberikan kejutan tentang adanya So Min kepada orang tuanya.

Yeon Ju melihat orang tuanya mendekat lalu segera bangkit dari duduknya. “Surprise!!!”, Ny dan Tuan Jung terkejut melihat So Min berada dirumahnya, bahkan mereka sempat melirik satu sama lain.

“Eomma, Appa duduklah, kita makan malam bersama dengan eonni, kita sudah lama bukan tak seperti ini” Riang Yeon Ju, sambil menepuk tangannya didepan dada, lalu beralih duduk kembali ketika Eomma dan Appanya terduduk.

Mereka masih dengan diam, Ny. Dan Tuan Jung masih dengan keterkejutannya. Yeon Ju yang masih menikmati makan malamnya dengan riang dan So Min yang sedari tadi masih dengan pikirannya, Dia berada disini kembali? Bersama, ia harus gembira atau sedih ?

Makan malam pun selesai, Yeon Ju meminta semuanya berkumpul diruang keluarga. Bercerita tentang eonni nya itu, dia butuh kejelasan atas eonni yang kini tak bisa melihat, tidak pulang ke rumah yang memilih hotel untuk tempat tinggalnya, dan menghilang begitu saja dari hidupnya.

“Eonni ada apa denganmu. Matamu? Apakah kau ?” tanya Yeon Ju to the point, sambil menatap So Min yang berada disampingnya, orang tua mereka pun sama, menunggu jawaban So Min atas pertanyaan Yeon Ju itu, mereka begitu penasaran dengan jawaban apa yang akan dilontarkan oleh So Min.

“Hmm.. W..wa..wae? ma..mata eonni?” So Min gugup sekaigus menahan kepedihan dihatinya, kenapa harus menanyakan hal ini?. “Ini tidak apa-apa” lanjutnya lagi, membuat Yeon Ju semakin penasaran dengan kebutaannya itu. Jawaban itu bukan yang Yeon Ju harapkan.

“Eonni!! Kau berbohong, katakanlah, bukankah kita keluarga?” tanya Yeon Ju lagi. Namun, So Min tak kunjung berbicara, sontak Ny. Jung menatap dengan gusar kearah Yeon Ju dan So Min.

‘Nde, bukankah kita ini keluarga? Harus saling berbagi kasih? Saling memberi seperti selama ini yang dilakukan oleh keluarganya ini kepadanya?’ batin So Min sedikit pilu.

So Min mengambil nafas dalamnya, mencoba untuk bercerita, walaupun ini berat. “Eonni mengalami kecelakaan sewaktu di Austria, kecelakaan mobil yang menyebabkan rusaknya mata eonni dan kebutaan ini, semua terjadi begitu cepat, pedih rasanya saat eonni kehilangan mata eonni dan saat itu tepat eonni melanjutkan study hari pertama eonni”

Mereka terharu dengan cerita So Min, Yeon Ju yang sangat menyayangi So Min, kakanya itu pun menangis mengingat pasti begitu pedih perjalanan kakanya itu. “Aku tahu eonni, itu pasti sangat berat. Lalu mengapa eonni tak mau menghubungiku? Apakah eonni tak lagi menyayangiku?”

So Min sempat bingung apa yang harus dijawabnya, namun So Mi tersenyum lalu menceritakan bahwa dirinya tak menginginkan Yeon Ju dan orang tuanya mengkhawatirkan So Min terlebih dengan keadaannya ini, dia mencoba untuk bangkit dari kenyataan hidupnya yang pahit dan mandiri.

Hari semakin larut, percakapanpun dihentikan lalu segera bergegas untuk tidur.

So Min merebahkan dirinya tempat tidurnya, menutup sebagian badannya dengan selimut yang hangat. Dia menatap langit-langit kamarnya, nihil!! Tentu saja, semuanya sama, Gelap! Namun, So Min mencoba untuk tersenyum lebih dari kemarin, senyuman tanpa paksaan, ia tahu Yeon Ju sangat menyayanginya seperti dia menyayangi adiknya itu.

“Mianhae.. ini sudah perjanjian kita, bukan? Aku tahu, sangat tahu apa yang sedang kalian pikirkan dan rasakan saat ini.” So Min pun kini menutup matanya perlahan.

~ A White Lies ~

Hyun Joong membuka matanya perlahan ketika cahaya matahari menyelusuk melalui celah-celah jendela rumahnya yang besar itu, kepalanya begitu pening, pakaiannya pun sama sekali belum berubah, masih dengan dasi dan jasnya yang sudah kusut karna dipakainya tidur.

Otaknya benar-benar kacau, sejak mendengar kecelakaan itu entah mengapa ia begitu simpati, bahkan hatinya terus menjerit ketakutan akan kenyataan bahwa So Min berada dipesawat itu. Ia terus menghubungi Chang Min namun tetap sama, tak ada jawaban. Menunggu hingga Chang Min menghubunginya sampai larut malam, tapi itu semua tak berarti, Chang Min sama sekali tak menghubunginya, Berita yang disiarkan pun tak menunjukkan ada tanda-tanda kepastian yang jelas.

Hyun Joong bangkit dari tidurnya, lalu beralih menatap Handphone nya, terlihat beberapa panggilan yang terus ia hindari dan pesan yang sama sekali ia tak ingin membacanya. “10 panggilan dari Yeon Ju, dan dua pesan darinya juga : malam hari dan pagi ini. Dia begitu niat untuk mengetahui keadaan ku saat ini”

Oppa!! Mengapa kau sulit untuk dihubungi, eoh? Nan bogoshippo!! Kau tahu itu kan? Saat ini seharusnya aku bercerita tentang hal yang paling membahagikan kepadamu, namun kau terus tak mengangkat telphoneku. Tapi biarlah!! Yang terpenting kau harus jaga kesehatanmu^^. ~Yeon Ju~

 …

Annyeong, Oppa!! Aku harap kau pagi ini terbangun dengan wajah yang berseri-seri seperti ku ini. Bersihkan dirimu lalu sarapanlah untuk menjaga badanmu itu, kau tak boleh lelah karna pekerjaan! Ohya! Malam ini kau harus datang ke rumah, makan malam bersama ajak pula Eommanim dan Aboejinim, ada sebuah hal yang harus ku beri tahu, mengingat kini kita akan menjadi keluarga besar^^ ~Yeon Ju~

 

Hyun Joong tersenyum, inikah orang yang menyayanginya dan peduli dengannya? Namun sama sekali tak dipedulikan oleh Hyun Joong. Maafkan Hyun Joong, tapi perasaannya tetap sama ia hanya menganggap Yeon Ju sebagai hobae nya saja, tidak lebih. Bukankah hati dan seluruh badannya tahu, bahkan dirinya hanya mencintai satu orang saja, orang yang sama yang telah dicintainya sejak mereka berjumpa di gerbang sekolah sewaktu Hight School?

Hyun Joong bergegas bangun lalu membersihkan dirinya, setelah sarapan, seperti biasanya dia harus pergi bekerja. Walaupun otaknya masih tak bisa berfikir jernih, namun perusahaannya adalah tanggung jawab Hyun Joong, ia harus professional.

Matahari kini tepat diatas kepala, ini adalah waktunya jam makan siang. So Min sudah berjanji dengan Chang Min siang ini untuk makan dan menjelaskan semuanya kepada Chang Min, sewaktu menghubungi Chang Min pagi ini, terdengar suara yang sangat bahagia dari Chang Min, So Min tak tahu apa maksudnya itu terlebih Chang Min ingin cepat menemuinya terus.

So Min turun dari mobilnya yang diantar oleh ahjussi park, supir pribadi keluarganya. So Min memasuki restauran di kawasan Gangnam, dekat dengan perusahaan Chang Min miliki, ini pilihan So Min agar tidak terlalu mengganggu pekerjaan Chang Min.

“So Min?? Benarkah itu kau?” Chang Min berlari kearah So Min yang baru sampai diambang pintu restauran. Ia masih tak percaya jika yang pagi ini menghubunginya adalah So Min. Namun, rasa ragu itu kini sudah hilang ketika melihat wajah So Min yang begitu cantik baginya.

Kini So Min dan Chang Min sudah duduk disalah satu bangku pelanggan di dekat jendela. “Yak, memangnya Oppa anggap aku siapa? Setan? Ada-ada saja Oppa ini” jawab So Min dengan riang.

“Mana mungkin ada setan secantik ini” canda Chang Min, mereka pun tertawa. Pelayapun datang, lalu mereka memesan makanan masing-masing.

“Ya gadis kecil!! Kau tahu kemarin adalah hari yang sangat mengerikan bagiku. Lihat kini dirimu, tersenyum dengan manis tanpa memikirkanku kemarin yang benar-benar gila!” seru Chang Min setelah pelayan pergi, So Min pun mengerutkan dahinya tak mengerti maksud Chang Min. “Kau tak tahu? Apa yang telah terjadi kemarin?”

So Min segera menggeleng, ia tak tahu, karna kemarin setelah dari ditarik Yeon Ju pulang ia tertidur hingga malam, lalu melanjutkan makan malam bersama keluarganya. “Memangnya ada apa Oppa? Apa yang bisa membuatmu gila?” tanya So Min penasaran.

“Oh.. tuhan!! Kemarin terjadi kecelakaan dengan pesawat yang kau tumpangi, bahkan korbannya pun banyak yang tidak selamat, semua belum jelas hingga Oppa tak bisa tidur memikirkanmu” jelas Chang Min membuat So Min terkejut sekaligus merasa bersalah karna memubuat Khawatir.

“Joengmal?? Aku tak tahu Oppa! Mianhae telah membuatmu khawatir dan tidak segera menghubungimu, aku tak tahu jika pesawat yang kutumpangi itu.. terjadi kecelakaan” So Min sedikit sedih.

“Sudahlah! Yang terpenting sekarang kau masih ada dihadapan Oppa, itu semua tak berarti apa-apa saat ini” tepuk Chang Min ke bahu So Min, ia tahu So Min pasti merasa bersalah. Tapi baginya So Min adalah segalanya, jadi apapun yang dilakukannya tidak berarti apa-apa jika itu alasannya adalah So Min. “Lalau bagaimana kau bisa masih berada di Seoul? Dan apa maksud dengan Yeon Ju menemukanmu?”

So Min pun menceritakan semuanya, tentang alasannya tak kembali lagi ke Austria dan mulai tinggal di Seoul lagi, ya! Mungkin sebaiknya dia harus disini tak mungkin So Min terus menghindar dengan kenyataan hidupnya yang memang tuhan mentakdirkan dengan kesedihan setiap detiknya.

“Oppa sangat senang akhirnya kau kembali lagi ke Seoul sebagai warga negara ini, bukan dua kewarganegaraan. Tapi bagaimana dengan pekerjaanmu, So Min? Kau telah memutuskan kontak kerja, lalu disini kau akan menganggur”

Dia tersenyum, menunjukkan sebuah kertas yang sengaja So min bawa sedari tadi. “Chacha!! (tada!!) aku menerima penawaran Yoon-Ahjumma, wanita paruh baya yang waktu itu menemui ku setelah pentas musik, dia masih menginginanmu mengajar di yayasannya. Setidaknya aku tak harus terus bergantung dengan Eomma dan Appa sekarang ini, terlebih dengan Yeon Ju”

Chang Min pun senang, wanita didepannya ini memang memiliki keberuntungan yang sangat besar. Mungkin karna hatinya yang begitu tulus hingga orang pun begitu terhadapnya, sekarang dia bisa mengurus perusahaan dengan tenang dan juga mendekati So Min dengan mudah, Chang Min harap So Min bisa menerima hatinya yang sudah lama dia pendam.

~ A White Lies ~

Hyun Joong membayar belanjaannya ke kasir, lalu membawanya kedalam mobil, malam ini ia berjanji akan datang ke rumah Yeon Ju, namun orang tuanya sibuk hingga tidak ikut dengannya. Membelikan beberapa roti dan makanan untuk orang tua Yeon Ju. Setidaknya Hyun Joong tetap harus menghormatinya bukan? Walaupun Hyun Joong tetap tak bisa menganggap anaknya itu.

Hyun Joong meninggalkan area parking lalu melajukan mobilnya kerumah Yeon Ju, sedikit mengganjal, tapi apa? Hyun Joong sama sekali tak tahu, apakah ada suatu hal yang ia lupa? Hyun Joong rasa tidak, tapi kenapa perasaannya sedikit aneh.

Ia mulai bergemetar saat mobilnya memasuki gerbang keluarga Jung. Apa mungkin getaran ini karna Hyun Joong mulai menyukai Yeon Ju? Aniya!! Bukan, ia yakin bukan. Karna dirinya masih mencintai So Min!!! Hyun Joong yakinkan itu, tak mungkin bisa melupakan cinta pertamanya begitu saja.

Dibukanya pintu mobilnya, sambil membawakan belanjaan yang tadi ia beli. Saat membunyika bel, Han-Ahjumma pun membukan pintu, lalu berujar bahwa semua keluarga telah menunggunya di ruang makan. Hyun Joong pun tak lupa memberikan belanjaannya kepada Han-Ahjumma.

Aneh!! Hatinya semakin bergetar, ada apa sebenarnya dengan dirinya? Kaki Hyun Joong tetap melangkah menuju ruang makan, sampai disana, terlihat Tuan Jung yang duduk dibagian utama tempat makan, dengan disamping kanannya Yeon Ju, tepat berhadapan dengan Nyonya Jung, dan.. ??

Hyun Joong mengucek matanya, apa ia mulai gila? Melihat So Min tersenyum disamping nyonya Jung. Ini hanya bayangan, ia yakin ini halusinasinya, bodohnya Hyun Joong karna terus memikirkan So Min sejak kemarin dan kini terbawa kealam sadarnya.

“Oppa!! Kau sudah datang??” Yeon Ju melihat Hyun Joong yang masih terpadu berdiri tak bergeming. “Oppa!! Kenapa diam disana? Mari kita makan bersama?” lanjut Yeon Ju lagi.

Hyun Joong pun berjalan, lalu beralih duduk disamping Yeon Ju. Bodoh kenapa wajah itu semakin jelas saja? Apakah ini mimpi? Mimpi buruk atau indah? Bertemu dengan So Min ditengah keluarga calon tunangannya ini?

“Oppa!! Kami sudah menunggumu. Hoksi!! Ini adalah kabar yang ingin aku ceritakan, lihat didepanmu itu, Yeoja cantik dan manis ini adalah Eonni-ku!!” Yeonju menunjuk So Min yang tersenyum manis kepada Hyun Joong, ia bahkan tidak tahu bahwa yang ada dihadapannya adalah orang yang dicintainya.

“Oke!! Oppa, kenalkan Eonni ku ini bernama Jung So Min. Dan Eonni, ini adalah orang yang sejak tadi aku ceritakan, dia adalah namja yang paling istimewa bagiku, setelah Appa!! Dia juga yang akan menjadi calon tunanganku” Yeon Ju melirik Appanya yang terkekeh dengan tingkah anaknya yang riang ini. “Kim Hyun Joong!! Itu namanya” cepat Yeon Ju melanjutkannya.

Deg!!

Senyum So Min sedikit memudar, apakah So Min gila telah mendengar nama Hyun Joong? Atau pendengarannya mulai sedikit terganggu? So Min tersenyum kaku, mencerna nama itu. Kim Hyun Joong! Apakah dia orang yang sama dengan namja yang dicintai So Min?

“Senang berkenaln denganmu, Nona!” ujar Hyun Joong sopan, ia bahkan tak sanggup jika disuruh untuk berbicara, namun ini didepan keluarga Jung! Ia tak boleh mengacaukan dengan masalah yang ada, masalah yang sama sekali sulit untuk diselesaikan, itu hatinya!! Masalah hatinya yang masih belum terima bahwa So Min berpaling darinya.

So Min menggoyangkan kepalanya dengan kaku, ini benar-benar Hyun Joong!! Ia sangat ingat dengan setiap suara yang dikeluarkan oleh namja ini. Tuhan, jika jadinya seperti ini, So Min lebih memilih tetap tinggal di pesawat lalu ikut dalam kecelakaan itu. Kau kejam membuatnya semakin rumit!, tolong keluarkan dirinya dari kenyataan ini!!

Acara makan malam pun dimulai, Hyun Joong terus menatap So Min yang berada dihadapannya, setiap gerakannya ia lihat, tak ingin beralih lagi, ia merindukan wajah ini, melihatnya dengan detail, dibelainya rambut itu, dicubitnya hidung dan pipi itu, dikecupnya mata dan bibir itu. Otak Hyun Joong benar-benar tak dapat berpikir dengan fresh kali ini.

Tapi !! ada apa itu? So Min tak sama sekali melihatnya? Mengapa begitu?  Apakah ia merasa bersalah lalu menghindari kontak mata dengannya.

“Nak Hyun Joong ada apa terus memandangi So Min, kakak Yeon Ju. Ada yang membuatmu aneh?” ujar Nyonya Jung yang penasaran dengan tatapan Hyun Joong ke So Min. So Min yang mendengar itu pun sontak menundukkan wajahnya tak percaya diri.

“Aniya!! Eommanim, hanya saja aku baru mengetahui bahwa dikeluarga Jung ini memiliki 2 anak yeoja, hampir setahun aku mengenal keluarga ini, dan baru kali ini aku tahu” dusta Hyun Joong menghilangkan rasa curiga Nyonya Jung. Tapi ada benarnya juga, sudah setahun ia mengenal keluaraga ini, namun baru mengetahuinya. Dari sekian banyak marga ‘Jung’ di Seoul, kenapa So Min harus menjadi bagian dari keluarga yang ini??

“Ah.. itulah sebabnya kami mengundang nak Hyun Joong kemari. Walaupun orang tuamu tak datang, kami sudah tahu itu, karna mereka menghubungi kami. Kami ingin memberikan satu kejelasan lagi tentnag So Min anak kami yang suah lama ini tinggal di luar negri”

Hyun Joong mengangguk mengerti, jadi benar apa kata Chang Min bahwa So Min melanjutkan Studynya di Austria atau lebih tepatnya tinggal diluar negri, di Austria.

Acara makan malampun selesai, mereka berkumpul diruang tengah. So Min yang tak pak lelah pun pamit dari keberadaan mereka, otaknya tak bisa mencerna suara gelombang yang sampai ditelinganya, suara tawa itu bahkan terdengar seperti jeritan untuk So Min, berbincang tentang hubungan Yeon Ju dengan Hyun Joong, itu semakin membuat hatinya hancur!! Hyun Joong benar-benar namja yang berhasil memecahkan hatinya menjadi kepingan-kepingan kecil.

So Min melangkahkan kakinya menuju kamarnya yang berada dilantai satu, Hyun Joong hanya bisa menatap punggungnya yang seharusnya ia peluk, menjauh! Semakin menjauh hingga hilang dari pandangannya.

Bosan! Dia begitu bosan dengan arah pembicaraan keluarga ini yang hanya menceritakan tentang Yeon Ju dan dirinya, yang ia butuhkan adalah pembicaraan tentang So Min!! Setelah tahu bahwa So Min buta, Hyun Joong benar-benar terkejut, sejak kapan?? Benarkah ia mengalami kecelakaan di Austria? Kenapa itu begitu seperti cerita yang dibuat-buat olehnya?

Hyun Joong pamit ke toilet, langkah kakinya terhenti ketika melihat pintu yang sedikit terbuka itu, So Min berada didalamkah? Apakah Hyun Joong boleh masuk kedalam kamar itu? Wangi bunga sakura tercium harun dalam ruangan itu.

Hyun Joong mencoba meregangkan pintu kamar So Min hingga terbuka lebih besar, namun tak ada seseorang pun disana.

Clekk!!

Pintu kamar mandi diujung rumah itu pun terbuka, itulah sosok yang Hyun Joong cari. “Kita perlu bicara” ujar Hyun Joong tanpa basa-basi saat So Min sudah berada dihadapannya. So Min benar-benar mematung, otaknya terasa berhenti saat itu juga.

“Aku menunggumu besok di Seoul Park, jangan menolak! Aku tak akan menerima alasan apapun yang keluar dari mulutmu” tajam! Itu yang keluar dari mulutnya, kenapa? Seharusnya Hyun Joong berakata lebih halus lagi.

“Oppa!! Tapi..” ucap So Min menggantung, alasan apapun tak akan diterimanya, jadi So Min harus berbicara apa? Dia menginginkan dirinya berbicara berdua, sanggupkah? Mengetahui Hyun Joong yang akan jadi adik iparnya pun rasanya So Min tak sanggup, apalagi jika mendengar bahwa Hyun Joong berkata akan hidup bahagia dengan Yeon Ju, So Min tak bisa!!!

Hyun Joong tak mempedulikan itu, segera melangkah ke arah toilet, Yeon Ju terus meliriknya dari arah ruang tengah. Jika tadi Nyonya Jung sudah memergokinya terus menatap So Min, kali ini Yeon Ju tak boleh tahu bahwa Hyun Joong dan So Min berbincang seperti sudah saling mengenal.

Setelah lama berkunjung ke keluarga ini, Hyun Joong segera pamit untuk pulang. Sampai di rumah, ia terus memikirkan So Min, Yeoja itu, kenapa tak pernah bisa keluar dari otaknya. Tak berfikirkah dirinya, bahwa Hyun Joong lelah dengan semua ini, tak sanggup melihat bayangan dirinya disetiap malam sebelum tidur diakhiri dengan kejadian So Min dan Chang Min.

Jika saja ada satu permohonan yang dapat dikabulkan, Hyun Joong meminta untuk tidak bertemu dengan So Min, atau lebih dari itu? Meminta untuk tuhan tak menghadirkan So Min dalam kehidupan di dunia. Jika dia tak bisa mendapatkannya maka orang lain pun tak boleh memilikinya.

~ A White Lies ~

Seoul Park, 09:30 AM

Pagi ini setelah Ahjussi Park mengantarkannya, So Min memintanya untuk kembali pulang. Ia tahu, jika Ahjussi itu mengetahui So Min dan Hyun Joong bertemu lalu berbicara kepada orang tuanya, semuanya akan hancur!! Dirinya akan dicap yeoja perayu! Bukan? Namun, bukan itu alasannya hati Yeon Ju yang akan tersakiti oleh dirinya.

So Min duduk tepat disamping batu besar itu, jauh dari keramaian. Banyak dedaunan yang berguguran disana. Pohon-pohon yang berwarna kuning dan orange, diresapinya cahaya matahari yang mengenai wajahnya.

So Min bangun dari duduknya, digerakkannya tongkat pembantunya itu, dipejamkan matanya sebuah cuplikan masa lalu pun terputar seperti sebuah film diotaknya. Cuplikan saat Hyun Joong menyanyikan lagu untuk So Min dengan gitar yang baru dibelinya, lalu saat pulang sekolah ia terus berlarian ketempat ini.

Berlari bersama, saling mengejar menangkap satu sama lain, So Min selalu kalaholeh Hyun Joong, langkahnya selalu dikejar oleh kaki panjang Hyun Joong. Saat dia tertangkap Hyun Joong selalu memeluk pinggangnya erat, memeluknya seolah tak ingin dia beralih darinya.

So Min membuka matanya, dia ingin berhenti dari cuplikan yang tak mungkin didapatkannya lagi.

Sebuah tangan menyelusup kepinggangnya, semakin erat! Dia sedang berkhayal kah? Apakah ini nyata? Seseorang memeluknya erat dari belakang, dikecupnya rambut So Min, siapa yang melakukan ini kepadanya?

“Saranghae!! Saranghae!! Jung So Min!!” suara itu?? Ia benar-benar mendengar jelas suara itu ditelinganya, hembusan nafasnya yang terasa hangat ditelinganya, tangan So Min kini beralih kebelakang, dengan gemetar mencoba mencari lekukan wajah yang sedang memeluknya itu. Tubuhnya bergemertar memegang wajah ini, air matanya keluar begitu saja.

“Oppa!! Hyun Joong Oppa??”

TBC ???

Tinggalkan komentar