FF [HyunMin] – White Lies Chap. 1

ffwhitelies

WHITE LIES–Chap. 1

Cast :*KimHyun Joong [SS501]
*Jung So Min
*Jung Yeon Joo
*ShimChang Min [DBSK]

Length : Serial

Genre : Sad, hurt, angst, friendship, etc

Quote : Jika Tuhan tak lagi mau mengajarkanku untuk berhenti mencintaimu, lalu dengan apalagi tuhan akan menguji kestianku

Author : Ria

Summary : Kebohongan selalu ada dalam kehidupan, bukan ? Somin dan Hyun Joong adalah sepasang kekasih, namun mereka putus begitu saja karna suatu kebongan yang dilakukan oleh Somin. kebohongan apa yang telah Somin lakukan hingga hubungan mereka putus?? akankah mereka biosa kembali lagi menjadi sepasang kekasih ?

WARNING!! This fanfic original story is mine, Not Plagiat!!!

~FORWARD…

Tak sempurna yang kaulihat ?

Tak semulus yang kauraba ?

Tak sejujur yang kaudengar ?

Cinta penuh dengankebohongan.

Terkadang cinta takmenuntut kesempurnaan dan keindahan, apa yang kau dengar belum tentu benar, danapa yang kau lihat belum tentu nyata.

‘Aku akan mencintaimu sampai si-Bisu berbicara kepada si-Tuli bahwasi-Buta melihat si-Lumpuh berjalan’ –kata yang tepat untuk definisi kasih sayang.

Cinta bukanlah logika,cinta adalah rasa. Dan bagaimana kau bisa merasakan cinta itu dalam dirimu.
——–

Cinta itu masih ada dalam diriku, seberapa banyak ku mencobauntuk terus menghilangkan rasa ini tapi tetap tak bisa~ Aku sangat mencintaimu KimHyun Joong!Maafkan aku untuk segalanya, untuk cinta-mu dan juga kebohongan itu.– Jung So Min —

 

Bohong jika aku membenci-mu, So Min!. Aku sangatmencintai-mu hingga detik ini, tapi mengingat semua yang telah kau perbuat,membuat-ku bersikap kasar kepada-mu. Hatiku hancur saat tahu akan hal itu.– Kim Hyun joong —

 

~White Lies ~

 

Austria, Somin’s Home
31 Juli 2014

 

Yeoja cantik, kulit putih, tubuh langsing dan juga memilikisenyum yang begitu manis, Jung So Min. Tangan kirinya memegang sebuah surat, iaterus menatap kearah luar jendela yang ada di ruang tamu ini. Senyumnya begitu manis untuk dipandang, namun beberapa detik kemudian senyum itu hilang, berubahmenjadi ekspresi sebuah rasa gelisah.

 

Surat ini ringan,namun mengapa begitu berat untuk dipegang. Surat yang berisi kontrak perjanjianuntuk tampil di salah satu acara di Soeul ini membuat Somin sedikit gelisah,hatinya begitu tak karuan memikirkan apa yang akan terjadi jika nanti ia kebalike Soeul. Somin takut hatinya akan kembali ke namja itu, Kim Hyun Joong! Namja yang kini membencinya.

 

Hampir dua tahunini ia pergi meninggalkan tanah kelahirannya, Soeul. Untuk menghindar dari HyunJoong, namun kini Somin harus kembali?? Bisakah ia tetap menata hatinya disana?Somin bodoh! Bodoh karna telah melakukan itu, namun apa boleh buat itu semuademi kebaikan Somin dan Hyun Joong.

 

Somin menghelanafasnya, Hanya seminggu saja bukan, ia tinggal di Soeul? Waktu yang singkat!Jadi ia pasti bisa. Somin menutup matanya sebentar, mencoba memberi ruang untuk hatinya yang kini sedang tak karuan memikirkan itu semua.

 

“Somin ?? Mianhae, Oppa terlambat. Ada bebarapa file yangbelum sempat terbawa jadi oppa kembali lagi, 20 Menit lagi Take Off, mari kita bergegas” namja itu berujardengan tergesa-gesa, sambil menuntun travel bag.nya ia mendekati somin.

 

Somin masih mematung ditempatnya berdiri, tak ada sedikit kata pun yang kini ingin somin katakan. Megapa masih begitu berat? Pikirannya saja terkadang masih belum terkontroluntuk menghapus tentang Hyun Joong, kini ia harus merasakan lagi kenangantentangnya di Soeul yang penuh dengan kenangan mereka.

 

“Waegeurae? Dagis kecil ini masih ragu kah dengan keberangkatannya??”Namja tampan itu mendekati Somin, ia memegang tangan Somin. “Dengarkan Oppa,kau tak akan bertemu dengan Hyun Joong! Oppa yakinkan itu. dan lihatlah suratyang kau pegang, kau akan membatalkannya? Itu sudah sebuah kontrak, kau takboleh melanggarnya.”

 

Somin menatap lurus kearah namja itu, senyuman itu dilontarkannyabegitu saja. “Aniyo Changmin-Oppa, bukan itu yang ada dipikiranku saat ini.Hanya saja, aku masih begitu berat untuk meninggalkan Tempat tinggalku ini. jiwaku kini telah berpindah di rumah ini, Oppa” dusta Somin, sebenarnya benar apayang dikatakan oleh Changmin, Somin takut bila di Soeul nanti dia akan bertemu dengan Kim Hyun Joong, mantan kekasih Somin.

 

“Geuraesseo?? Kalau begitu, Bagus!! Itu artinya Shim ChangMin-lah yang kini menjadi belahan jiwa Gadis kecil bernama Jung So Min”Changmin meletakkan tangan somin dan tangannya di dada somin.

 

Somin pun tertawa, mendengarkan celotehan Changmin selalumembuat somin tersenyum, menghilangkan rasa gelisahnya. “Kalau begitu mari kitapergi Oppa..kita tak boleh terlambat” somin pun menggenggam tangan changminlebih erat, lalu tangan satunyalagi memgang surat dan travel bag.nya

 

Somin dan Changmin menaiki taxi yang meuju bandara Internasional Austria, sesampainya mereka segera check-in lalu memasuki pesawatyang akan membawa mereka kembali ke soeul.

 

Soeul, Incheon
6 jam telah berlalu begitu saja didalam pesawat yang ditumpangi oleh Somin dan Changmin, kini mereka tampak memasuki sebuah mobilyang sedari tadi sudah menunggu mereka. “Silahkan Tuan dan Nona” ujar sangsupir dengan ramah.

 

Somin dan Changmin duduk dikursi belakang, mereka tampaksedikit lelah, langit pun kini mulai malam. “Melelahkan! Setelah ini akan kupuas-puaskan berstirahat, kau akan pulang ke rumahku kan, Somin???” Changmin menoleh kearah somin, sedangkan somin hanya menatap lurus menuju jalanan.

 

“Aniyo, Oppa!! aku akan menyewa kamar hotel, lagi pula akutak mau terus merepotkanmu” ujar Somin santai terus memandang ke depan, tanpamenoleh. Selama ini Somin merasa telah merepotkan Changmin, kini saat di Soeul ia tak boleh lagi merepotkannya.Lagi pula Changmin kembali ke Soeul pun karna ada urusan dengan Perusahaannyakan? Jadi Somin tak boleh lebih membebaninya.

 

“Mwo??Merepotkan? Aniya!! Aku akan selalu tenang bila kau tetap dijangkauan mataku Somin” Changmin mencoba menyangga perkataan Somin. Namun, raut wajahsomin menjadi sedih setelah mendengar perkataan Changmin.

 

“Somin, Waeeyo?? Kau marah dengan perkataan Oppa? Oppa takada maksud apapun, kau tahu oppa tak ingin kau terlukai. Sudah cukup sampai saat itu saja.” Ucapnya lagi. Somin mengeluarkan nafasnya dengan berat,dicobanya untuk bisa tersenyum.

 

“Sudah aku katakan, bersikaplah yang wajar oppa saat aku diSoeul. Aku ingin menjadi Somin yang dahulu saat di tempat aku dibesarkan. Jadijangan khawatirkan aku, Nde oppa?” Somin mencoba untuk kuat, Ya kuat!! Ini adalah tempat dia dilahirkan, Somin tak bolehterlihat lemah.

 

Changmin kini menampakkan wajah sedihnya. Yeoja ini begitu kuat, tak ingin merepotkan orang lain. tapi inilah yang membuat Changmin taknyaman. Ia tahu sekuat apapun gadis kecilnya itu, hatinya tetap tak sekuat yang Changmin lihat. “Baiklah,tapi jika kau ingin berpegian ajaklah Oppa yang berada disampingmu ini?”

 

Somin menunjukkan kedua jempolnya kepada Changmin. MenandakanSomin setuju dengan perkataan Changmin, setidaknya mungkin Changmin bisa menghindari pertemuann Somindengan Hyun joong, yang terus membuat hati somin terus gelisah selama ini.

 

~ White Lies ~

 

Namja tampan bertubuh tinggi ini terus menuruni anak-anak tangga ini, matanya kini menuju kearah ruang makan tepat berada Tuan dan NyonyaKim sedang sarapan. Kim HyunJoong mendekati mereka, lalu beralih duduk disamping tuan. Kim

 

“Annyeong!!..” awal pembukaan dipagi hari ini dilontarkanoleh Hyun Joong.

 

Hyun joong meminum sedikit susunya lalu mengambil dua buahroti yang diolesi oleh selai coklat. Matanya kini menangkap kedua orang tuanyayang sedang memandanginya dengan senyuman aneh, menurut hyun joong.

 

“Wae?? Ada yang lucukah?? Eomma dan Appa terlihat begitusenang dengan senyuman itu” tanya hyun joong menatap kedua orang tuanya.

 

“Hm… Eomma dan Appa hanya tak menyangka akhirnya kau memperkenalkan yeojachingu-mu kepada kami. Dia cantik, manis, dan juga sangatsopan, Eomma dan Appa menyukainya, kapan kau akan mempertemukan kami denganorang tuanya ??”Ny. Kim kini membuka maksud dari senyuman itu, terlihat begitu antusias atas pembicaraan pagi ini.

 

Hyun Joong tahu akan hal ini, kedua orang tuanya pasti akan membicarakannya. Semalam ia baru saja membawa Jung Yeon Ju –sanga kekasih-,bukankah ini hal yang bagus? memperkenalkan yeojachingu-nya kepada orang tua-nya.Namun, hyun joong merasa ada yang salah dengan hubungan ini, tetapi ia tak tahuapa itu, mungkinkah karna Hyun Joong belum benar-benar sepenuhnya mencintaiYeon Ju.

 

“Pagi ini aku begitu sibuk dan aku rasa aku pulang hinggalarut. Aku pergi” ujar Hyun Joong memalingkan perkataan orang tuanya. ia sedangtidak mood membicarakan tentang itu. Megapa saat membicarakan Yeon Ju, Hyun Joong selalu mengingat Somin?begitu dalamkah rasa cintanya kepada Somin, hingga dua tahun saja tak mampumerubah hatinya?

 

“Ya!! Kau belum menjawabku, putraku. Berbincanglah sebentar,urusan perusahaan bisa diselesaikan nanti. Yang terpenting kini adalah kisah cintamu yang butuh ikatan nyata” Ny. Kim menghentikan hyun joong untuk pergi, menahantangannya agar kembali duduk disamping Appanya.

 

“Yeon Ju kini telah menjadi yeojachingu-ku, apa eomma itubukan suatu ikatan ?? Eomma dan Appa janganlah mengurus percintaan kami, masih banyak hal yang tak dapat didugananti” Hyun Joong menjawab dengan santai, karna itulah yang benar-benar inginia katakan, banyak hal yang tak dapat diduga antara hubungannya. Entah perasaan apa ini, Hyun Joong masih belum mengetahui isi hatinya yangterus merasa risau.

 

“Oh Ne..Appa, kau bilang akan ada pertemuan lagi dengan temanmu. Hari ini aku tak bisa menemuinya mungkin besok atau lusa. Jadi akuharap teman Appa bisa mengerti..ini sudah waktunya aku berangkat. Aku pamit!” Hyun Joong kini bangkit, Ny.Kim dan Tuan, Kim pun tak bisa lagi mencegahnya.

 

“Baik bila begitu, Appa akan sampaikan kepada teman Appa.”Tuan. Kim mengangguk mengerti. Masihdengan garfu dan sendok makannya pagi ini. mereka menata kepergian hyunjoong untuk pergi ke perusahaannya, Kim Inc.

 

“Sudahlah Yeobbo! Mereka masih muda, masih banyak yang harusmereka capai dan belum lagi kecocokan mereka berdua.” Ujar tuan Kim. “Geundae, Aku setuju dengankatamu, Yeon Ju sangat cantik, manis, sopan, dan lagi ia cepat sekali akrab dengan Appa” tambahnyamembenarkan perkataan Hyun Joong.

 

Hyun joong punkini segera menuju mobilnya. Dilajukannya menuju perusahaan Kim Inc. Yang sudah5 tahun dikelolanya.

 

Sementara orang tua hyun joong masih berbincang-bincang tentang hubungan Hyun Joong dengan Yeon Ju, mereka senang dengan kabar baik ini.bahkan eomma dan appa nya pun setuju dengan perasaan mereka masing-masingtentang keserasian Hyun Joong dan Yeon Ju, walaupun Hyun Joong masih belum maumengikat Yeon Ju sebagai tunangannya.

 

Jam makan siang kini telah tiba, yeoja manis ini tengah membawa bekal makanannya untuk sang kekasih –Kim Hyun joong- ia memasuki kantor yang bertulisan ‘PresDir’ di depan pintu. Ia mengetoknya lalu masuk dengan mudah.

 

“Oppa!! aku membawakan makanan untukmu, Kau harusmencobanya” yeoja ini –Jung Yeon Ju- segera mendekati sanga kekasih yang masihberkutat dengan laptop dan kertas-kertas yang membuatnya pusing.

 

“Yeon Ju-ah, kau datang ?? Oppa kira kau ada jam kuliah siangini.”Hyun Joong menatap Yeon Ju yang sudah duduk di sofa ruangannya. Dia sibuk membuka satu persatu bekal untuk Hyun Joong.

 

“Ne.. kau kira aku akan membiarkan Namjachinguku tak teraturmakan ?? kau harus sehat, Arrachi?” Yeon Ju menarik Hyun Joong yang masih dtempat semula untuk duduk dan makan bersamanya siang ini.

 

Hyun Joong dan Yeeon Ju pun kini makan siang bersama dengan bekal yang dibawakan Yeon Ju.

 

~ White Lies ~

 

Somin dan Changmin kini berada di sebuah restoran, Changmin terus memaksa Somin untuk makan siang diluar besamanya.

 

“Biarkan Oppa yang memilih makannya, kau pasti sangat merindukan makanan korea. Jadi Oppa pesankan makanan yang sering kau pesan dulu, mau??” tanya Changmin sambil memegang buku menu.

 

Somin mengangguk setuju dengan tawaran Changmin, lagi pula benar somin begitu merindukan makanan korea, dua tahun di Austria dan tidakpernah kembali lagi ke korea. Ia kembali ke korea karna ada tawaran untuktampil dalam acara pertunjukkan piano disini. Somin bahkan tak menyangka akankembali kesini, jika bukan karna tawaran itu.

 

Kini Ramyeon,Bibimbab, Kimchi dan makanan lainnya sudahtersedia diatas meja makan mereka berdua. Somin mencoba untuk memakan kimchiyang ada didepannya, namun Changmin menahannya. Lalu ia menyuapinya ke mulutSomin.

 

“Yakk Oppa, aku bisa sendiri” tolak somin untuk disuapi.

 

“Aniya, Oppamu yang akan menyuapi mu. Tanganmu itu tak bolehlecet karna sumpit yang kau pegang, jika itu terjadi nanti kau tak bisa bermainpiano”

 

“Kau berlebihan Oppa, hanya karna supit ini tanganku lecet?”Somin pun tertawa renyah diikuti Changmin. Dan mekapun melanjutkan makannya.

 

Selesai makan siang pun Changmin mengantarkan lagi Somin kehotelnya.

 

“Oppa.. Bagaimana dengan Perusahaan mu?? Aku jadi merasaber salah akan hal ini, seharusnya Oppa mengurus perusahaan bukan mengurus kuterus hingga menyusulku ke Austria” somin membuka pembicaraannya saat didalam mobil menuju hotel.

 

“Jangan berkata seperti itu, kau tahukan Oppa menyayangimu.danlagi ini bukan kesalahanmu, ini karna ada pengkhianat dari orang dalam”Changmin mengelus rambu Somin.

 

Somin terdiam, ia masih merasa bersalah. Coba saja kalau bukan karna Changmin mengikutinya ke Austria , perusahaannya pasti masihberjalan dengan lancar, tanpa ada orang yang berkhianat yang memanfaatkankeberadaan Changmin yang mengurus perusahaan cabang di Autria, dan meninggalka npusat perusahaan kepada penghianat dalam itu.

 

Hening beberapa saat, tapi somin membuka pembicaraan lagi.“Hmm.. Oppa, besok aku ingin pergi ke Soeul Park”

 

Changmin langsung menoleh kearah Somin, untuk apa Sominingin ketempat itu lagi??. “Tapi besok oppa ada meeting dengan salah satuvendor besar Oppa”

 

“Gwenchana, Aku bisa sendiri oppa”

 

“Aniya!! Oppa sudah bilang untuk selalu mengantarkanmukemana saja selama kau disini, bagaimana setelah kau Tampil Lusa??”

 

“Tapi..” Somin sedikit memberi jeda di perkataannya.

 

“Apakah kau masih menyayangi Hyun Joong??” tanya Changmintiba-tiba sebelum somin melanjutkan perkataannya. Somin menoleh ke arahChangmin lalu dipalingkannya lagi ke arah didepannya.

 

Mengapa hati Somin menjadi berdetak tak karuan lagi,mendengar nama nya saja sudah membuat hati Somin bergetar. Soeul Park adalahkenangan terindah dan juga menyakitkan untuk hubungan Somin dan Hyun joong,entah kenapa ia begitu merindukan tempat yang penuh dengan memorinya.

 

“Mengapa berkata seperti itu? Aku sudah bisa melupakannyaOppa, jangan lagi berbicara seperti itu. Bukankah sudah kukatakan bahwa hatikusudah tak lagi dimiliki olehnya?” ujar somin dengan suara sedikit melemah karnatak kuat untuk berbicara seperti ini, ini adalah suatu kebohongan dalam dirinyakepada Changmin.

 

Changmin terdiam, benarkah Somin sudah benar-benar melupakanHyun Joong? Lalu mengapa ia ingin pergi ke Soeul Park? Tempat dimana Sominmelakukan kebohongan besar terhadap Hyun Joong hingga membuat Hyun Joong memutuskan hubungan mereka. Bahkan Changmin tak pernah lagi melihat wajah Somin yangdahulu ia kenal, wajah yang penuhseri.

 

Changmin menatap jalan yang penuh dengan kendaraan. Pikirannya kini sedang terbayang tentang yeoja disampingnya ini, Somin! mengapa ia tak jujur saja tentang perasaansayangnya yang masih tetap tersimpan saat ini? dan mengapa begitu sulituntuknya masuk kedalam hati Somin? tak bisakah Changmin menggantikan Hyun Joong yang ada di otak Somin?

 

~ A White Lie ~

 

Hari kini mulai gelap, lampu-lampu di pinggiran Soeul kini mulai menyala.

 

Hyun Joong melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, ia terus fokus kearah jalanan didepannya. “Oppa!! aku ingin bertanya kepada kamu,Bolehkah?” tanya Yeon Ju, disampingnya. Hyun joong hanya tersenyum simpul

 

“Mengapa oppa mencintaiku?” tanyanya, Yeon Ju membalikkan mukanya menatap Hyun Joong. Menunggu jawaban dari kekasih hatinya itu.

 

“Sekarang oppa yang membalikkan pertanyaanmu, mengapa kaumencintai Oppa??”

 

“Huh!! Selalu saja begitu, tapi tak apa. Akumencintaimu karna mataku ini hanya bisa melihat Oppa saja” ujarYeon Ju sambil menunjukkan matanya dengan jari. “sejak awal kita bertemu. Kau seperti racun, yangbegitu cepat membuatku tak berdaya. Lalu bagaimana dengan Oppa? alasan apa membuat oppa mencintaiku?”

 

TBC–White Lies Chap.2