FF [HyunMin] – White Lies Chap. 2

ffwhitelies

WHITE LIES–Chap. 2

Cast :*KimHyun Joong [SS501]
*Jung So Min
*Jung Yeon Joo
*ShimChang Min [DBSK]

Length : Serial

Genre : Sad, hurt, angst, friendship, etc

Quote : Jika Tuhan tak lagi mau mengajarkanku untuk berhenti mencintaimu, lalu dengan apalagi tuhan akan menguji kestianku

Author : Ria

Summary : Kebohongan selalu ada dalam kehidupan, bukan ? Somin dan Hyun Joong adalah sepasang kekasih, namun mereka putus begitu saja karna suatu kebongan yang dilakukan oleh Somin. kebohongan apa yang telah Somin lakukan hingga hubungan mereka putus?? akankah mereka biosa kembali lagi menjadi sepasang kekasih ?

WARNING!! This fanfic original story is mine, Not Plagiat!!!

Note : Huh! lama banget yak, ini ff gak di update, WP jga gak ke urus, tapi yang bagi udh berteman dengan Ria mungkin udh baca sampai Chap. 7 *maybe :v* bener2 lupa.. oke yang penting Happy Reading 🙂 🙂 🙂

~ A White Lie ~

“Mengapa oppa mencintaiku?” tanyanya, Yeon Ju membalikkanmukanya menatap Hyun Joong. Menunggu jawaban dari kekasih hatinya itu.

“Sekarang oppa yang membalikkan pertanyaanmu, mengapa kaumencintai Oppa??”

“Huh!! Selalu saja begitu, tapi tak apa. Aku mencintaimukarna mataku ini hanya bisa melihat Oppa saja” ujar Yeon Ju sambil menunjukkan matanya dengan jari. “sejak awal kita bertemu. Kau sepertiracun, yang begitu cepat membuatku tak berdaya. Lalu bagaimana dengan Oppa?alasan apa membuat oppa mencintaiku?” tanyanya lagi.

“Kalau begitu, Oppa mencintaimu karna mata Indahmu yangterus tersenyum dan menatap kepada Oppa” Ucap Hyun Joong masih berfokus denganjalanan Soeul yang sudahlarut.

“Benarkah?? Kalau begitu aku akan terus menatap Oppa hinggaaku sampai rumah” ujar Yeon Ju menatap Hyun Joong yang masih dengangaya Coolnyamengendarai mobil.

Akhirnya HyunJoong pun sampai di rumah Yeon Ju, rumah yang besar bergaya Eropa, dengan tamandihalaman depan yang cukup luas, membuat rumah ini terlihat begitu indah untukdilihat. Hyun Joong turun tepat di depan halaman, lalu beralih membukakan pintumobil untuk Yeon Ju.

“Gomawo, Oppa!telah mengantarkanku, Bagaimana kalau Oppa bertemu dengan Appa, dan Eommaterlebih dahulu, meminum secangkir teh bersama?” ajak Yeon Ju kepada HyunJoong.

Hyun Joong segeramenggeleng, “Aniya, Salam saja untuk Appa dan Eomma mu. Lagi pula ini sudahsangat larut, tak baik jika harus terus berlama-lama disini”

Yeon Jumengembungkan pipinya, tapi apa boleh buat, benar kata Hyun Joong hari sudahmalam tak baik jika Hyun Joong berlama-lama disini. Hyun Joong mengacak pelanrambut Yeon Ju, mencoba untuk tersenyum kecil kepada sang kekasih.

“Lain kali Oppaakan main dan makan malam bersama, tapi tidak sekarang”

Yeon Ju menganggukmengerti, Hyun Joong segera menaiki mobilnya lagi, diikuti Yeon Ju yangmeliriknya dari luar mobil. “Oppa pulang, Nde?” pamit Hyun Joong. Namun sebelumHyun Joong menutup kaca mobilnya Yeon Ju mencium pipi Hyun Joong. Hyun Joongterdiam sebentar, lalu segera menutup kaca mobilnya.

“Hati-hati Oppa!!Saranghae!!” ucap Yeon Ju setelah mobil Hyun Joong pergi. Yeon Ju memegangbibirnya lalu segera masuk kedalam rumahnya. Diliriknya Orang tua Yeon Ju yangmasih berbincang di ruang tengah, ia menghampiri lalu memeluk kedua orangtuanya.

“Ya! Ada apadengan putri Eomma?? Sepertinya sangat bahagia??” Tanya sang Ny. Jung kepadaputrinya, Yeon Ju. Ia Hanya tersenyum malu saja kepada orang tuanya, Nyonya dantuan Jung pun mengerti ini pasti tentang Hyun Joong, karna Hyun Joong lah YeonJu sering tersenyum sendiri.

“Apa yang sudahlakukan Hyun Joong kepada putri Appa ini, hah? Hingga membuatnya senang??”Appanya kini angkat bicara melihat putrinya yang terlihat sangat senang.

Yeon Jumenggeleng, “Aniya!! Aku begitu senang mendapatkan cinta-nya Hyun Joong Oppa,hingga aku begitu senang. Tadinya aku kira Hyun Joong Oppa tak menyayangikukarna terus bersikap dingin, tapi kini aku tahu bahwa Hyun joong Oppa benar-benarmencintaiku”

Yeon Ju berkatabegitu ceria hingga membuat orang tuanya senang.  “Appa sudah kira, Hyun Joong lah namja yangcocok untuk putri Appa, benar kan Yeobbo?” Tn. Jung melirik ke arah istrinyayang sudah mengacungkan jempolnya sedari tadi membenarkan perkataan sangasuami.

“Hmm.. Appa,Eomma, rasanya Jika ada SoMin-Eonni pasti lebih ramai. Dulu, Eonni-lah yangselalu disampingku membuat hidupku ceria. Tak berniatkah kalian memberi tahukudimana Eonni sekarang, Eomma? Appa?” ekspresi Yeon Ju berubah menjadi sedihmengingat Eonni –Jung So Min- yang selalu menemani harinya.

Tuan dan NyonyaJung sedikit kaget mendengar kini yeon Ju merindukan Eonni-nya.

“Eomma, Appa??Mengapa kalian terdiam, eoh?? Aku benar kan? Dahulu orang yang selalumenemaniku saat sakit, merawatku, menjagaku adalah Eonni. Dan setelah akusembuh, mengapa Eonni menghilang?? Tak dapatkah aku melihatnya lagi???” Yeon Jumenatap orang tuanya yang masih terdiam.

“Ahh.. itu..Aniya!! Maksud Eomma, Eonni mu itu sedang melanjutkan Study-nya di luar sana,hal itu begitu mendadak sehingga tak bisa pamit terlebih dahulu kepadamu. Lagipula sekarang kan ada Hyun Joong-mu yang selalu menemanimu kan?? Jadi biarkanEonni-mu menyelesaikan mimpinya dahulu, kau tak boleh menyibukkannya lagiseperti dulu” Ujar Ny. Jung sedikit terbata-bata.

“Tapi aku begitumerindukannya, ini sudah dua tahun, mengapa ia tak pulang saat liburan atautidak bisa memberi kabar kepadaku” Ucapnya lagi.

“Sudahlah, Akanada saatnya, putriku.. lebih baik kau tidur, hari sudah malam” Tuan Jung mencobauntuk tidak membahas ini lagi, ia tak ingin berbicara lebih tentang SoMin,tidak sekarang!! Akan ada waktunya.

Yeon Ju mengerti,“Baiklah, Eomma Appa, Mimpi yang indah” ujar Yeon Ju lalu segeramenaiki anak tangga yang menuju kamarnya di lantai dua.

Semantara itu dikamar Hyun Joong, ia baru saja membersihkan dirinya, dikeringakannya rambutnyayang masih basah, Hyun Joong mengambil satu style kaos dan celanan santainya.Hyun Joong berjalan menuju balkon, dilihatnya langit yang cerah, ia memegangpipinya yang sempat tadi di kecup oleh Yeon Ju.

“Mengapa tak adarasa sedikitpun kepada Yeon Ju, setidaknya ada detukan jantung yang lebihkeras. Apakah aku hanya bisa menganggapnya sebagai adik saja? Benar akumencintainya, hanya saja saat aku melihat kedua kelopak matanya yang begitusayu, persis seperti So Min”

Hyun Joongmemegang kepalanya, kenapa ia tak bisa berhenti memikirkan So Min?? Seharusnyadulu ia tak boleh begitu dalam mencintainya, jika akhirnya ia tak bisamemilikinya. Hyun Joong mengepalkan tangannya dihempaskannya kedalam tembokyang ada didekatnya.

Bodoh!!Seharusnya Hyun Joong membenci So Min, dialah yang telah berkhianat. Ya!!Seharusnya dia membencinya lalu melupakannya, Mulai saat ini!!

~ A White Lie ~

Somin itu terusberjalan perlahan-lahan menyelusuri taman ini, taman penuh dengan bunga blossomcherry. Bunga itu tumbuh mekar di musim semi, warna merah muda itu memenuhisekelilingnya, terlihat begitu lembut untuk dilihat.

Guratan senyuman tercipta diwajah cantik Somin, sudah hampir satu jam ia menyelusuritaman ini sendirian. Walaupun Changmin-oppa sempat melarangnya kemarin, tapiSomin tak bisa lagi menahan rasa rindu ditempat ini.

Diingatnya, SoMin dan Hyun Joong sering bermain kesini saat kuliah dulu, membuat kenanganindah disini dan paling terpahit saat perjumpaan terakhir. Dirabanya batu yangberukuran besar, So Min bisa merasakan dulu tulisan-tulisan yang mereka buat.

‘Ingat!! Apapun hal yang membuat kita semakin salingmencintai, kau harus menulisnya di atas batu ini. dan jika itu kesalahan makakau harus menulisnya di tanah ini, Arraseo??’ ujar Hyun Joong tampak jelasdibayangan So Min.

‘Wae, Oppa? mengapa harus dibatu ketika hal yangmembuat kita mencintai, dan di tanah saat kita membuat kesalahan?’

Hyun Joong menarik So Min mendekat kesampingnya,diciumnya puncuk rambut milik So Min. “Jika hal yang membuat kita bahagiaditulis di atas tanah, maka itu akan mudah hilang diinjak orang dan ditutupidebu, jadi kau harus menulisnya diatas batu karna akan tetap tertulis sampaikapanpun. Dan jika kesalahan maka itu akan Hilang dengan cepat’

So Min tersenyum,mulai saat itulah semua yang Hyun Joong dan So Min rasakan tertulis di batu dantanah yang diinjak oleh Somin kini. Mulai dari kesenangan, kesedihan, kasihsayang semua tercipta di Soeul Park ini.

Somin menghelanafas beratnya, senyuman kaku terlihat diwajah So Min. Delapan pergantian musimtelah berlalu begitu saja disini. Tanpa ada lelucon lagi dari Hyun Joong saatSo Min sedang kesal, tak ada lagi sifat jahilnya saat So Min sedang serius. tapi~sudahlah kenangan dahulu tak mungkin bisa lagi Somin rasakan saat ini. danbukankah, inilah yang menjadi keinginannya?

So Min tampakkelelahan, hari pun mulai panas SoMin mulai merasa Capek. Somin berjalan menyelusuri jalan disini, mencobamencari tempat untuk beristirah. Ia terus meraba-raba sekelilingnya dengantangan mungilnya, karna taka da yangmenemaninya kali ini.

Brukkk~

Somin tampak terjatuh karna sebuah benda yang mengahalangijalannya. Tanpa sengaja, seorang namja meliriknya lalu mendekati danmensejajarkan dirinya dengan Somin.

Somin menggigit bibirnya karna menahan sakit dibagiankakinya. “Gwenchana noona” ujar namja tersebut sambil melihat lututnya yangmengeluarkan darah segar.

‘Suara ini mengingatkanku pada seseorang’ batin Somin, namunsegera somin menyingkirkan hal-hal yang ada di otaknya. Somin tersenyum sambilmengangguk. Ia terus memegang lutut kanannya yang terasa perih, namja itubahkan belum melirik kearah Somin. Ia hanya melihat luka Somin. Sominterus menatap lurus kedepan.

“Tampaknya kau membutuhkan obat merah noona, tapi peralatanP3K-ku ada didalam mobil. Kau mau ikut denganku” namja itu mendongkak ke wajah Somin,sang namja tampak membelak terkejut. Sebuah tatapan geram muncul menakutkandiwajahnya, seperti ada sebuah dendam merasuki namja itu.

“Tidak apa,Ak—“ Somin baru saja ingin menjawab tapi sangnamja segera memotong perkataannya.

“kau— yakk.. !!!”Namja itu pun berdiri, ia memejamkan matanya dalam-dalam menahan hasrat yangada didalam dirinya.

“kau butaatau sedang mengalihkan perhatianku, Hah? Agar aku dapat menatapmu lagi eoh? Beraninya kaumuncul dihadapanku!”perubahan raut wajahnya sangat cepat, tadi saat bertemu ia terlihat begitumanis dan sekarang? Ia lebih terlihat kejam.

“Hyun Joong-oppa? benarkah itu kau?” Somin mencoba menebaksiapa namja yang ada dihadapannya.

“Huh !!kau bahkan sudah bisa melupakanku, Somin-sshi. Sudahlah,aku muak bicara dengan-mu. Sungguh hari yang sial bisa bertemu denganmu”ujarnya kasar dengan nafas yangterlalu menggebu-gebu.

Hyun Joong pun pergi meninggalkan Soeul Park, wajahnyatampak memendam suatu amarah. Ia ingin meluapkannya disini, tapi segera HyunJoong mengurung-kan niatnya karna ia sudah muak dengan adanya Somin, bahkanhanya sekedar mendengar suaranya saja? Tapi bukankah dia yang merindukannya, bahkan sejak kemarin ia sangatmenginginkan ke tempat ini untuk mengingat masa-masanya dahulu.

Hyun Joongberjalan menuju area parkir, ditendangnya badan mobil Hyun Joong dengankakinya. Ia begitu kesal, jantungnya berdetak begitu kencang. Ada apa ini??bukankah seharusnya ia senang dapat bertemu lagi?? Apa karna Hyun Joong masihterlalu takut menerima kenyataan bahwa dirinya tak bisa bersama yeoja yangdicintainya, maka ia bersikap kasar??

Hyun Joong salah!Dia harus kembali bertemu So Min, ia tak boleh seperti ini, jika terus sepertiini pasti akan lebih sakit, jadi ia harus kembali ke tempat So Min. Hyun Joongmenaiki mobilnya, menuju tempat So Min tadi terjatuh.

Ditempat yangsama saat ini So Min masih tak bergeming untuk bergerak, So Min mengeluarkanbutiran bening dari matanya. Dadanya begitu sesak saat tadi mendengar HyunJoong berbicara seperti itu. Rasa perih sangat ia rasakan, bukan perih karna lukadi lututnya, tapi luka yang ada dihatinya. Hatinya sakit melihat namja ituberkata kasar kepadanya. Sebegitubenci kah Hyun Joong kepada Somin?

[So Min POV]

 

“huh !!kau bahkan sudah bisa melupakanku. Sudahlah, aku muakbicara dengan-mu. Sungguh hari yang sial bisa bertemu denganmu” ujar Hyun Joong oppa kasar, lalu iamenghilang begitu saja dari hadapanku, aku bisa mendengar dari suara ketukanlangkahnya yang menjauh

Air mata-ku pun terjatuh begitu saja, ini kedua kalinya iamengucapkan kata-kata kasar kepadaku. Aku tahu ini semua salahku, aku yangmencoba agar ia membenci-ku. Menghilangkan rasa cinta yang pernah hadir dalamdiri kita berdua, karna aku tahu aku tak pantas berdiri disampingnya.

Perih..sangat perih saat ia mengatakan kata itu, rasa-nyaaku ingin sekali pergi dari dunia ini saat tahu bahwa orang yang kucintai taklagi bisa kutatap, ia bahkan mengatai-ku buta? Terdengar begitu jahat untukku. Tidak! Tapi Itu tak salah, aku memang buta. Takbisa melihat apa yang ada disekelilingku, tapi hatiku tak buta. Hatiku masihbisa menatap jelas wajahmu di dalam diriku

Mengapa aku masih mencintaimu Hyun Joong oppa? kenapa? Selama dua tahunini aku mencoba untuk tak memikirkanmu, menghilang dari hidupmu, membuatmumembenci diriku, tapi semua itu tampak sia-sia saja.

Kau yang selalumembuat hatiku terus tersenyum disaat aku merasa tak tenang di rumah, kau yangselalu menjagaku disaat aku terluka, dan kini tampak berbeda. Tapi itu semuamemang harus seperti ini adanya. Kau harus membenciku, walaupun hati ini sakit,kau yang harus bahagia walaupun aku yang tersiksa, kau harus bersama denganorang yang lebih sempurna dari diriku.

Kau adalah namjaterbaik yang pernah aku miliki Oppa. Mianhae telah membuat lukadihatimu. Akupun sama seperti mu oppa, hatiku terluka begitu dalam. Aku hanyaingin kau tahu, aku masih mencintai-mu oppa, entah sampai kapan, tapi aku hanya berharap kalau perasaan ini tak akanlama untuk bisa berpaling.

[So Min POV End]

 

So Min masihmemegang lututnya, masih terduduk di tanah itu, dengan air matanya sambil memegangi lututnya So Minenggan untuk berdiri, luka dihatinya begitu dalam. Ini memang salahnya, tapi iatak tahu jika akan berefek seperih ini.

Seorang namja tergesa-gesa mendekat kearah seojin “So Min gwenchana?” ucapnya khawatir

“Chang Min-oppa!! Nan gwenchanayo” So Minmencoba menghapus air matanya, agarChang Min tak melihatnya menangis, ini pasti akan membuatnya khawatir.

Chang Minmelirik lututnya yang mengeluarkan darah, segera ia meraih lutut So Min. di pegangnya dengan hati-hati dibagian sekeliling lututnya yang mulaimemerah karna terjatuh tadi.

“appo!” rintih SoMin. Chang Min melirikke arah So Min, lalutersenyum melihat ekspresi So Minyang terlihat begitu menggemaskan.

“kau— ini selalu membuatku khawatir, kukira kau kenapa. Danternyata luka kecil ini telah membuatmu menangis ? dasar anak manja” Chang Min mencubit pipi So Min, sedang So Min hanya tersenyum pahit, Chang Min takmengetahui yang sebenarnya, jika ia mengetahui nya pasti dia akan marah besarkarna So Min telah disakiti oleh Namja.

Chang Min lalumendendong So Min di punggunya, sambil berjalan menuju ke arah parkiranmobilnya diletakkan. “kau—ini keras kepala sekali noona. Sudah kubilang jangan kemari tanpa ku atau kemanapun! Disuruh membawa tongkatmu tapi tak mau dan sekarangakibatnya seperti ini kan ?” So Min hanya tersenyum di punggung Chang Min.

“Oppa, Mianhae.Aku begitu merindukan tempat ini, jadi aku nekad pergi kesini sendirian,walaupun aku harus dimarahi Oppa” So Min mengeluarkan deretan gigi putihnya. “Oppa,kau tahukan aku di seoul hanya seminggu saja. Dan aku ingin menjalani-nya tanpatongkat itu, ini kan sudah perjanjian kita saat di Austria. Aku harus mencobamenjadi normal”

TBC–White Lies Chap. 3

Tinggalkan komentar