FF [HyunMin] – White Lies Chap. 3

ffwhitelies

WHITE LIES–Chap. 3

Cast :*KimHyun Joong [SS501]
*Jung So Min
*Jung Yeon Joo
*ShimChang Min [DBSK]

Length : Serial

Genre : Sad, hurt, angst, friendship, etc

Quote : Jika Tuhan tak lagi mau mengajarkanku untuk berhenti mencintaimu, lalu dengan apalagi tuhan akan menguji kestianku

Author : Ria

Summary : Kebohongan selalu ada dalam kehidupan, bukan ? Somin dan Hyun Joong adalah sepasang kekasih, namun mereka putus begitu saja karna suatu kebongan yang dilakukan oleh Somin. kebohongan apa yang telah Somin lakukan hingga hubungan mereka putus?? akankah mereka biosa kembali lagi menjadi sepasang kekasih ?

WARNING!! This fanfic original story is mine, Not Plagiat!!!

~White Lies ~

“Oppa, Mianhae.Aku begitu merindukan tempat ini, jadi aku nekad pergi kesini sendirian,walaupun aku harus dimarahi Oppa” So Min mengeluarkan deretan gigi putihnya. “Oppa,kau tahukan aku di seoul hanya seminggu saja. Dan aku ingin menjalani-nya tanpatongkat itu, ini kan sudah perjanjian kita saat di Austria. Aku harus mencobamenjadi normal”

Begitu pahituntuk So Min katakan, tapi inilah kenyataannya. Ia tak bisa berbuat apa-apatanpa tongkat itu, setidaknya jika tidak ada tongkat, Chang min-lah yang akanselalu ada di sisinya untuk memberi tahu disekelilingnya.

“Kau iniberbicara apa, So Min-ah ??”tanya Chang Min menyangkal perkataan So Min, karena bagi Chang Min, So Minadalah yeoja yang normal, tak ada cacat sedikitpun.

“Aku batalkanperjanjian kita saat di Austria. Jadi mulai besok kau harus memakaitongkat itu lagi saat ingin bepergian. Oke?“

So Min menggeleng,ia tak ingin lemah disini. Ia harustetap berdiri sendiri tanpa orang lain. “Aniya!! Aku tetap tak ingin memakaitongkat itu” tolak So Min, ini memang keras kepala, hanya saja So Min tetap tak ingin menggunakantongkatnya itu untuk berjalan saat ini.

“Ya!! Kau keras kepala sekali !!. Jika seperti ini maka kitaubah perjanjiaannya, kau boleh tak memakai tongkatmu disaat aku adadisampingmu, jika tidak maka harus memakai tongkat, Arra??” ucap Chang Min.saat sampai ditempat mobilnya di parking, ia menurunkan So Min dari punggunya,dibiarkannya duduk disamping badan mobil yang terdapat bangku kayu.

Chang Min masuk kedalam mobil mengambil beberapa peralatanP3K-nya.

“Hmm.. baiklah, tapi Oppa harus membelikanku es krimvanilla, Ottokeo??” ya, sepertinya Chang Min bisa membuat So Min tak bertemulagi dengan Hyun Joong seperti tad. Hati So Min senang bisa mendengar suaranyalagi, tapi.. itu membuat hatinya terbuka lagi, rasanya  percuma dua tahun menutup hati agar bisamelupakan Hyun Joong namun, pada akhirnya seperti ini. So Min tersenyum kecut.

Chang Min mendekat kearah So Min, diambilnya kaki So Minyang terluka. Chang Min memebrsihkan lukanya lalu diberinya sedikit olesan obatmerah dan tisu untuk menghindarkan luka dari debu. Chang Min begitu telatenmembersihkan luka kecil So Min.

“Selesai” Ujarnya, lalu menatap So Min yang sedangtersenyum. Sangat cantik, itulah So Min dimatanya, dalam keadaan apapun So Mintetap sempurna. Chang Min mengeluarkan nafas beratnya, tak bisakah So Minmembuka hatinya untuk dirinya? 2 tahun ini sungguh keberuntungannya bisa selaludidekanya, namun tetap tak bisa menggeser posisi Hyun Joong di hati So Min,Wae?? Apa yang telah Hyun Joong lakukan hingga So Min tak bisa berpaling kesisi yang lain?

“Baiklah, setelah ini kita pergi membeli es krim. Tapikenapa rasa Vanila? Bukankah kau menyukai Strawberry?” Tanya sambil mengeluspipinya yang masih terlihat bekas air mata.

“Molla” So Min mengangkat bahunya.

Chang Min dan So Min pun masuk kedalam mobil. Dilajukannyamobil saraya mencari kedai es krim untuk So Min. Chang Min terfokus kejalanan,namun sesekali menatap So Min yang sedang terdiam menatap jalanan yang bahkantak bisa So Min lihat.

Pikiran So Min kini terfokus saat dirinya dan Hyun Joongbertemu. Bagaimana bisa dirinya dan Hyun Joong datang pada waktu yang sama??Dan mengapa Hyun Joong masih mengunjungi tempat saat So Min dan Hyun Joongbersama? Mungkinkah Hyun Joong masih mencintai So Min?? Ani!! Ini tak mungkin,bukan? So Min tak boleh berharap lebih, lagi pula kata-katanya saat bertemutadi mengisyaratkan kebencian,  bukanrasa cinta!.

“Wae?? Sepertinya sedang ada yang dipikirkan?” Tanya ChangMin masih terfokus ke jalanan.

So Min menoleh, lalu menggelengkan kepalanya. “Aniyo!!”dusta So Min, So Min memalingkan lagi kepalanya kearah jalanan, tapi beberapadetik kemudian menoleh lagi. “Oppa, bukankah hari ini kau sibuk? Lalu bagaimanabisa kau keluar? Lalu menemukanku di Soeul Park?” tutur So Min, topic inimungkin bisa menghilangkan kejadian beberapa menit yang lalu yang masihberputar-putar dikepalanya.

“Ah.. ternyata itu yang sedang pikirkan?” jawab Chang Minsantai, “Pagi ini memang Oppa berniat untuk menjalin kerja sama dengan kerabatAppa sewaktu kuliah dulu, Namun pertemuan pagi ini dibatalkan, karna Presdir,anak dari kerabat Appa sedang sibuk, tak bisa diganggu. Oleh karna itu Oppasegera ke hotelmu. Gendae, tak ada kau disana, pikiran Oppa langsung tertuju ketempat itu”

“Wow!! Sepertinya Oppa punya kemampuan telepati, nde? Bisatahu aku dimana dengan cepat?” ujar So Min asal.

“Kau tak tahu, Oppa-u ini memiliki insting yang kuat.Apalagi yang dicari adalah yeoppo Yeoja” balas Chang Min sedikit menggombal.

~ A White Lie ~

HyunJoong tampak kesal, dipukul stir mobil dengan tangannya.“Jadi benar, itu tak bohong, Hah? Kau tak lagi memiliki rasa untukku? Semudahitu? Kau bahkan tersenyum bahagia”

Beberapa menit yang lalu Hyun Joong baru saja ingin menemuiSo Min lagi setelah berkata kasar dan meninggalkannya, namun telat! Chang Minsudah menggendongnya, berbincang lalu tersenyum. Hyun Joong mengikuti So Mindan Chang Min dengan mobilnya, keputusan yang salah bagi Hyun Joong telahmengikutinya, jika ia harus mengetahui bahwa So Min terlihat bahagia bersamaChang Min.

Hyun Joong sempat berpikir So Min masih mencintainya, karnadia mengunjungi tempat kebersamaannya, namun itu rasa salah. So Min bersamaChang Min, bersama?? Hyun Joong terus memikirkan kata ‘Bersama’ mengapa sulituntuk dimengerti?, Bahkan rasanya kata ‘Bersama’ kini menjadi begitumenyakitkan baginya.

Saat Chang Min mengobati lukanya pun So Min tempak baik-baiksaja, taka da rasa sedih sedikitpun? Hyun Joong bahkan terasa tersiksan denganputusnya hubungan mereka. Senyum itu yang seharusnya jadi milik Hyun Joong kinitak lagi bisa dimiliki.

Mengapa begitu mudah baginya berpaling? Bukankah dulu merekaselalu bersama, berjanji untuk terus bersama? Bahkan kalimat itu masih terlihatjelas di batu besar itu. Apa yang salah dari diri Hyun Joong?? Apa yang kurangdarinya? Apa yang membuat semua ini terjadi? Mungkinkah? Mungkin ini terjadikarna lemahnya rasa didiri Hyun Joong? Dia yang tak pernah tahu bahwa So Minmulai bosan dengannya, hingga terjadi seperti ini.

Apa benar ini kehidupan? Kehidupan macam apa ini, tak adasedikitpun orang yang bisa ia mengerti sekarang, bahkan untuk dirinya sendiri?

Hyun Joong memalingkan pandangannya keluar jendela mobil,taka da lagi So Min dan Chang Min, mereka telah pergi entah kemana.

Drrrtt..

Hyun Joong mengalihkan pandangannya ke sumber suara,dilihatnya ada sebuah pesan dari Yeon Ju.

Aku sangat berharapnamjachinguku bisa hadir disampingku disaat-saat tak ada jam kuliah sepertiini, tapi itu mustahil. Ia begitu sibuk!!

Yeon Ju~

 

Hyun Joong segera menyalakan mobilnya, berniat untukmenghampiri Yeon Ju di Kampusnya, mungkin dia satu-satunya orang yang kini bisamembuat hatinya terbuka.

~ A White Lie ~

“Opaa??” pekik Yeon Ju tak percaya melihat Hyun Joong beradadikampusnya. Dia segera menghampiri Hyun Joong lalu menggandengkan tangannya kelengan Hyun Joong.

“Aku tak percaya Oppa datang kesini, seperti nya ada badaibesar hingga Oppa bisa datang kemari” ucap Yeon Ji begitu senang. Ya sepertinyaini adalah hari yang begitu bahagia untuk Yeon Ju, selama ini jika Hyun Joongdiajak bepergian selalu dipaksa oleh Yeon Ju, dan sekarang Hyun Joong datangketempat kuliahnya tanpa paksaan?? Yeon Ju begitu bahagia.

“Apakah tak boleh menyenangkan Yeojachingu??” Tanya Hyun Joongtak mencoba untuk membukakan hatinya untuk Yeon Ju, mungkin inilah yangseharusnya dia lakukan sekarang.

Yeon Ju tak menyangka apa yang telah dikatakan oleh HyunJoong, mulutnya hingga membentuk huruf ‘O’ karna tak percaya. “Kalau begitukita ke kantin saja Oppa, lagi pula ini sudah mau memasuki jam makan siang”Hyun Joong pun mengangguk, mengikuti apa yang diinginkan Yeon Ju.

Yeon Ju dan Hyun Joong sudah berada di kantin kampus tempatYeon Ju mencari ilmu. Yeon Ju tampak antusias terus menawarkan makanan untukHyun Joong, dan merekan pun makan bersama disini sambil sesekali berceritatentang kejadian-kejadian lucu dikampusnya ini.

“Es krim?? Apakah Oppa ingin es krim??” Tanya Yeon Ju.

“Strawberry, apakah ada?” Tanya Hyun Joong balik, Yeon Jumenaikkan alisnya bingung. “Strawberry? Seperti wanita saja, biasanya Oppa sukarasa Vanila” Yeon Ju sedikit bingung. Hyun Joong hanya menaikkan bahunya, takmengerti mungkin saat ini dia menginginkan rasa itu.

~ A White Lie ~

Hyun Joong tampak memasuki rumah besar milik Yeon Ju, setelahmakan siang tadi, Yeon Juterus mengajaknya berjalan-jalan sampai malam, dankini Yeon Ju memaksanya untuk berbincang-bincang terlebih dahulu bersama dengankeluarganya.

Yeon Ju terus berjalan memasuki rumahnya dengan terus menggandengtangan Hyun Joong. Setelah sampai di ruang tengah Hyun Joong diminta untukduduk terlebih dahulu karna Yeon Ju akan menaruh tas dan berganti pakaiannya.

Hyun Joong tampak berjalan-jalan disekitar ruangan sambilmelihat-lihat hiasan dinding yang berada disekelilingnya. Hyun Joong terhentisaat melihat sebuah piano berwarna hitam yang cukup mewah. Hyun Joong dudukdidepannya, lalu meletakkan jemarinya diantara papan tuts.

Sedikit sentuhan nada mengawali permainannya. Hatinyatiba-tiba merasakan rindu yang mendalam, begitu berdebar-debar, ada apasebenarnya? Hyun Joong tak memperdulikannya, ia memainkan lagi satu nada.

“Yeon Ju, itu kah kau??” sebuah suara mengagetkan HyunJoong, terlihat Tuan Jung yang sudah berdiri tak jauh dari Hyun Joong. HyunJoong segera bangkit sambil menunduk hormat.

“Ternyata kau, Hyun Joong, kapan datang ?? Yeon Ju,Eoddiga?” Tanya Tuan. Jung sambil mengajak Hyun Joong untuk duduk di ruangkeluarga.

“Nde, Abonim. Yeon Ju sedang dikamarnya untuk membersihkandirinya karna seharian ini kami berjalan-jalan.” Ucap Hyun Joong formal. TuanJung pun mengerti lalu menyuruh Hyun Joong untuk  duduk.

“Yeobbo, cepat kemari.” Panggil tuan Jung kepada istrinyayang masih berada didapur, karna baru selesai makan malam.

Nyonya Jung pun datang, kali ini Hyun Joong membelak karnamelihat Orang tuanya berjalan berdampingan dengan Ny. Jung. Hyun Joong tampakberdiri dan memberi hormat.

“Selamat malam Eommanim” Hyun Joong memberi hormat kepadaNy. Jung. “Eomma, Appa sedang apa disini?” Tanya Hyun Joong to the point,rasanya ada hal aneh yang membuat Hyun Joong gelisah tiba-tiba.

“Duduklah terlebih dahulu.” Perintah Tuan. Jung, dan merekapun yang berada disitu kini telah duduk. Hyun Joong, Tuan dan Nyonya Kim satusofa. Tuan dan Nyonya Jung diseberang keluarga Kim.

“Jadi begini, Nak Hyun Joong. Orang tua mu datang kemari itukarna undangan makan malam dari kami, sambil mempererat persaudaraan” jelasTuan Jung melirik ke istrinya dan Tuan Kim.

“Keluarga kita dan keluarga Jung, kini telah sepat untukmengadakan pertunangan antara kau dan Yeon Ju” lanjut Tuan Kim sambil menepukbahu Hyun Joong. Tuan Kim tersenyum melihat ekspresi kaget Hyun Joong.

“Kau tak usah sekaget itu Hyun. Ini hanya pertunangan, danlagi menurut kami kau sudah sangat cocok dengan Yeon Ju. Tak baik jika terusmengulur-ulur waktu, bagaimana jika nanti Yeon Ju berpaling? Kami tak ingin ituterjadi” Tuan Kim memberikan penjelasan untuk Hyun Joong, dan Nyonya Kim punmenyetujui perkatannya suaminya itu.

“Geundae, bukan se..seperti itu. Ha..Hanya saja..” ucap HyunJoong tarbata-bata, ia tak menyangka jika akan secepat ini. Apa ia harusbenar-benar meninggalkan rasa yang selama ini masih menetap? Memulainya denganperasaan baru? Sepertinya seperti itu, Hyun Joong harus memulainya dari awal,mungkin benar kata orang tuanya, Yeon Ju adalah yang terbaik untuknya.

“Ah.. Aniya, Eomma, Appa! Aku setuju dengan perjodohan ini”ucapnya sedikit melemah, hatinya tiba-tiba saja sakit, Mianhae! Sepertinya iniyang harus Hyun Joong lakukan, sakit itu hanya diawal saja, ia pasti juga akanmerasakan hal yang sama terhadap Yeon Ju seperti Hyun Joong bersama So Min.Ya!! Lambat laun, tapi entah kapan?

“Oppa!! Mianhae, menunggu la..” suara Yeon Ju terdengar darisudut atas tangga. Yeon Ju terhenti karna melihat ada orang tuanya dan orangtua Hyun Joong sedang berkumpul. Ia memberi salam hormat lalu beralih dudukdisamping orang tuanya.

“Ada apa ini Eomma?” Tanya Yeon Ju kepada Ny. Jung, ia samasekali tidak mengetahui jika orang tuanya Hyun Joong sudah berada disini.Nyonya Jung Pun memebelai rambut Yeon Ju dengan saying. Lalu mereka yang adadisana pun menceritakan semuanya, tentang perjodohan mereka.

“Baiklah perjodohan ini akan dilakukan 5 hari lagi” ujarTuan Jung antusias, diikuti nyoanya Jung dan keluarga Kim.

Yeon Ju terus menatap Hyun Joong tak percaya, rasanyaseperti terbang hingga menuju keawan-awan, namja yang didepannya kinibenar-benar akan mengikat dirinya menjadi hubungan yang serius.

Hyun Joong jugamenatap Yeon Ju yang terus tersenyum takmenyangka, tapi kenapa hatinya perih. Ia hanya bisa tersenyum kecut terhadapsemua yang terjadi saat ini.

~ A White Lie ~

“Aww!!” rintih So Min saat tahu jari telunjuknya terkenapisau, So Min baru saja ingin memakan manga sambil , namun saat inginmengupasnya tak sengaja tangannya terkena tajamnya runcingan pisau.

Deg~

So Min memegang hatinya, ada apa dengan hatinya? Tiba-tibasaja merasa tak tenang. Apakah ada yang terjadi dengan Chang Min, atau mungkinHyun Joong ?? pikirannya yang terfokus terhadap Hyun Joong, apa yang terjadidengannya? Ah..atau ini hanya perasaannya saja? Ya mungkin hanya perasaannyasaja yang masih terbawa karna kejadian pagi ini.

“Apa yang pikirkan, So Min?? semuanya akan baik-baik saja”ujarnya menenangkan dirinya.

.

.

.

Sinar matahari telah muncul menampakkan berkas-berkas sinarkesetiap sudut ruangan, tampak So Min sedang duduk didepan cermin, merapihkanrambutnya dengan sisir, pagi ini So Min harus latihan untuk tampil besok diacara pertunjukan music. Dan So Min salah satu pengisi acara disana, suatukehormatan untuk So Min bisa tampil.

Selesai mempercantik diri, So Min segera berangkat ke MusikHall. So Min mengambil tongkatnya, ia harus memakai tongkat ini untuk berjalan,matanya buta!! Ya!! Buta, jjadi ia harus memakai tongkat untuk membantunyaberjalan, ini semua permintaan Chang Min. padahal So Min tidak ingin samasekali memakai tongkat ini.

Seorang ahjussi sudah berada di luar pintu kamar hotel SoMin, ia lalu berjalan berdampingan dengan So Min untuk mengantarnya sampaitempat tujuan.

Sesampainya di gedung music, So Min segera gradiresikbersama yang lain. So Min memainkan Pianonya dengan jari jemarinya, not deminot So Min mainkan sesuai dengan iringan music lainnya.

Lima jam ia berlatih, setelah selesai So Min pun menutupbagian papan tuts. So Min menghirup udara dalam-dalam lalu menghembuskannya.Segar! Guratan senyum tercipta di bibir So Min.

Prokk..

Somin menoleh, ia mengerti tak akan tahu siapa yang bertepuktangan karna ia tak bisa melihat. Tapi sepertinya SO Min tahu siapa dia, “ChangMin oppa??”

Namja itu tersenyum. “Sepertinya kau sudah sangat mengenaliku??” ujarnya senang, karna So Min sudah tahu siapa yang ada dihadapannya itu.

“Joengmal Mosiso” unjuk jempol Chang Min kepada So Min.“Sepertinya kau benar-benar akan menjadi bintang, permainanmu semakain bagus”lanjutnya lagi.

“Gomawo Oppa. Geundae, itu terlalu berlebihan, aku masihsangat minim dalam bermain, apalagi setelah insiden itu, aku harus belajar dariawal lagi” rendah So Min, “Oppa, bukankah kau harus bertemu Clienmu lalu pergimeeting, lalu kenapa menemuiku lagi?? Aku tak ingin pekerjaanmu terus terganggukarnaku”

“Sudah, dan hasilnya lumayan ntuk mengganti rugi ¼ daribiaya yang dibawa kabur. Untuk meeting ditunda dahulu, karna ada urusanmendadak dari pihak Vendor, kini Oppa harus menundanya hingga esok lusa. Dan untukBesok, Oppa khususkan waktu untumu, tak aka nada namanya urusan perusahaan”jelas Chang Min

“Oppa, mengapa seperti itu? Uruslah terlebih dahuluperusahaanmu. Aku tak ingin terus merepotkanmu, dan mengganggu pekerjaanmu, akutak ingin membebanimu” Ujar So Min sedikit cembut, Chang Min beitu menyayangiSO Min hingga berbuat segalanya unuk So Min. itu terlalu berlebihan, SO Min takingin berhutang budi lebih banyak lagi.

Chang Min mencubit pipi Chubby So Min, “Aniya!! Ini hanyasekali. Opa takakan menyia-nyiakannya”

TBC–White Lies Chap. 4

6 komentar di “FF [HyunMin] – White Lies Chap. 3

Tinggalkan komentar